Pemkot Bantu 5juta Tiap Rumah
Rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) milik warga Jogokaryan diresmikan oleh Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja (Dinsosnakertrans) KotaYogyakarta Hadi Muchtar. Peresmian berlangsung di rumah milik Ny Suwidah (93) di RT 43 RW 11 Jogokaryan, Mantrijeron, Yogyakarta, Jumat (07/02/2014), ditandai dengan pengguntingan pita.
Rumah milik Suwidah ini merupakan salah satu dari 184 RTLH yang di rehab. Suwidah adalah seorang janda yang hidup sebatang kara tersebut nampak bahagia menyaksikan rumahnya kini terlihat lebih bagus setelah direhab. “Kula remen, sak niki griya kula sampun sae. Matur nuwun dumateng sedaya Bapak-Ibu ingkang sampun paring bantuan (Saya senang, sekarang rumah saya sudah lebih bagus. Terimakasih kepada semua Bapak-Ibu yang sudah memberi bantuan)”, kata wanita yang setiap menjadi tukang pijat keliling dari rumah ke rumah ini.
Hadi Muhtar mengatakan, program rehabilitasi RTLH akan terus digulirkan agar warga memiliki rumah yang layak huni. Dengan rehab RTLH ini semoga bisa memberikan ruang bagi seluruh penghuninya untuk beraktifitas dengan baik, berfungsi dengan baik secara fisik, secara sosial dan dalam aspek kesehatan.
Ia menambahkan Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta memberikan bantuan dana stimulan sebesar Rp 5 juta tiap rumah. Selain dukungan dari Pemkot, ada pula yang dibantu melalui APBN dan swadaya dari warga stempat. Stimulan yang diberikan dari APBN jauh lebih besar yakni mencapai Rp 10 juta tiap rumah. Namun persyaratannya cukup komplek meliputi administrasi kependudukan hingga kepemilikan tanah. Dan untuk swadaya dari warga setempat berhasil mengumpulkan dana swadaya sebanyak Rp 3,5 juta.
Ketua RW 11 M Jazir ASP juga turut hadir dalam peresmian rehab RTLH. "Saya mengucapkan terimakasih kepada Pemkot Yogya atas bantuannya, saya harap dalam rehabilitasi RTLH ini bisa membawa dampak positif bagi pemilik rumah, dan saya turut bangga dengan warga saya karena mereka sudah mau swadaya hingga terkumpul dana sebesar 3,5 juta. Semoga kedepannya warga Jogokaryan bisa kompak seperti ini”. Katanya. (Nang)