PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA MEMINIMALISIR AKSI CORAT-CORET
Operasi pembinaan pelajar kembali dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta dan instansi terkait, diantaranya Dinas Pendidikan dan Dinas Ketertiban Kota Yogyakarta, serta Kepolisian. Kegiatan yang mensasar para pelajar Sekolah yang berada ditenpat umum, khususnya warnet dan arena Game zone ini Mensasar mereka yang masih berseragam sekolah pada waktu jam Belajar mengajar ini, berlangsung (Kamis, 13/02).
Kegiatan penertiban pelajar kali menyasar wilayah Kecamatan Umbulharjo, Khususnya sepanjang jalan Kusuma negara, disebuah tempat Game zone diseputar Sari Husada petugas menemukan 4 pelajar pria kedapatan sedang bermain Game pada saat jam belajar mengajar.
Kepada para petugas kebanyakan para pelajar yang tertangkap operasi ini memberikan alasan sudah pulang sekolah, atau sedang istirahat, atau secara jujur mengakui membolos sekolah, namun para petugas tidak percaya begitu saja, para petugas langsung mengintrogasi alasan mereka berada ditempat tersebut, selain mengisi surat pernyataan, para siswa juga diminta menunjukkan Handphone mereka untuk dicek apabila dalam Hp tersebut ada gambar Porninya. Selain melakukan pendataan, petugas juga menggeledah para siswa, apa bila kedapatan membawa senjata tajam.
Sementara itu tim operasi pembinaan pelajar di wilayah Gondokusuman dan Kecamatan Danurejan petugas dari tiga tempat yang disasar mendapatkan empat pelajar yang sedang main game, dua diatantanya didaerah sekitar jembatan layang Stasiun Lempuyangan, selebihnya di daerah seputaran Tugu Yogyakarta.
Ditemui disela-sela operasi pembinaan pelajar tersebut, Penanggungjawab kegiatan, Ka. Sie Binmas Dinas Ketertiban, Sugeng Haryono, SIP mengatakan, operasi pembinaan pelajar yang digelar sekarang ini telah mendapatkan dukungan dri sekolahan maupun warga masyarakat, sebab pihaknya telah melaksanakan himbauan kepada sekolah diwilayah Kota Yogyakarta, agar tetap memantau para siswanya untuk tidak berkeliaran pada waktu jam sekolah.
“ Selain kami melakukan operasi pembinaan pelajar akami juga memberikan pesan kepada sekolah yang kami lewati agar para siswa tidak melakukan aksi coret-coret. Sebab beberapa yang kami tangkap aksi vadalisme ini kebanyakan para pelajar, kami menyatakan prihatin dengan aksi yang dilakukan para pelajar ini.
Ditambahkan Sugeng, pihaknya setiap saat melakukan patroli untuk meminimalisir aksi coret-coret tesebut khususnya dimalam hari. Sugeng menambahkan, sehari sebelumnya pihaknya telah menjaring 17 siswa yang berada di tempat umum pada waktu jam pelajaran sekolah diwilayah Jogja selatan. “ Kami menyatakan perang dengan kasi coret-coret yang dilakukan para siswa ini. Apabila ada anak yang kami tangkap akan kami berikan sangsi untuk mengecat kembali sesui dengan sebelum dicoret-coret. Namum sebelumnya kami memanggil orang tua siswa tersebut agar mengetahui dan mempertanggungjawabkan aksiyang dilakukan anaknya. Namun apabila anak tersebut telah ber KTP, akan kami sidangkan dipengadilan sesuai dengan aturan yang ada”, katanya. (And)