Kembangkan Ekonomi Kreatif, Pemkot Dorong Penggunaan Produk Lokal
PAKUALAMAN - Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Perindustrian, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah menyelenggarakan Business Matching sebagai upaya Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) di Kota Yogyakarta yang digelar pada tanggal 27-28 Agustus 2024 di Hotel Jambuluwuk Yogyakarta.
Kepala Dinas Perindustrian, Koperasi, dan UKM Kota Yogyakarta, Tri Karyadi Riyanto Raharjo mengatakan, selain meningkatkan sinergi antara sektor industri dan Pemerintah Kota Yogyakarta. Kegiatan ini menjadi langkah nyata dalam mewujudkan Yogyakarta sebagai kota yang mandiri, kreatif, dan berdaya saing tinggi.
“Kegiatan business matching ini adalah Industri Kecil Menengah (IKM) yang produknya sudah bersertifikat TKDN. Sehingga OPD di lingkup Pemkot Yogya bisa mengetahui mana saja IKM yang sudah bersertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN),”jelas Tri Karyadi Riyanto Raharjo saat diwawancarai.
Pada kesempatan tersebut, Tri Karyadi berharap, kegiatan ini dapat mengajak seluruh OPD memilih IKM yang sudah bersertifikat TKDN untuk kepentingan pelayanan publik.
Hal ini sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2022, tentang Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri Dan Produk Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Koperasi.
Dimana Pemkot Yogyakarta pada tahun 2024, sudah memenuhi capaian target P3DN 95,2 persen dalam penggunaan produk dalam negeri.
“Tahun 2024, Pemkot Yogyakarta sudah mencapai 95,2 persen dalam P3DN, itu sudah melewati target nasional yakni 95 persen. Semoga, kepatuhan ini akan terus berlanjut dan semua OPD di lingkup Pemkot Yogya menggunakan produk-produk dalam negeri,"ujarnya.
Pihaknya menambahkan, kegiatan Business Matching ini diikuti oleh 14 IKM diantaranya 10 IKM dari Kota Yogyakarta dan empat lainnya dari IKM luar kota, dengan mengangkat tema "Membangun Sinergi Industri Nasional dengan Pemerintah Kota Yogyakarta dalam Rangka Optimalisasi Penggunaan Produk Dalam Negeri". Dengan menghadirkan jenis jasa perusahaan seperti elektronik, perlengkapan komputer, alat kesehatan, furniture kantor, star up bidang robotik seperti drone, sentra batik, UPT. logam, dan Centra Tahu.
Sementara itu, Staf Ahli Bidang Perekonomian dan Pembangunan Patricia Heny Dian Anitasari mewakili Penjabat Wali Kota Yogyakarta mengungkapkan, sampai saat ini masih ada OPD Pemkot Yogyakarta yang menggunakan produk impor untuk memenuhi kebutuhan, terutama dalam penggunaan teknologi tinggi yang TKDN-nya belum memenuhi persyaratan minimal 25 persen.
Untuk itu, Pemkot Yogyakarta akan terus mendorong penggunaan produk lokal, guna mengembangkan ekonomi kreatif di Kota Yogyakarta.
“Mari bersama-sama menggunakan produk dalam negeri. Sehingga P3DN harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Bukan hanya sarana IKM saja tetapi menjadi katalisator berkelanjutan,”ungkapnya.
Ia berharap, kegiatan ini dapat meningkatkan penyerapan produk lokal oleh OPD dan mengurangi ketergantungan terhadap produk impor, serta mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui peningkatan kapasitas dan daya saing IKM.
“Semoga melalui Business Matching ini dapat membuka peluang pasar baru bagi IKM, memperkuat ekosistem industri lokal dan meningkatkan kontribusi sektor IKM terhadap perekonomian daerah,”imbuhnya.
Sementara itu, staff marketing, PT. Aerotek Global Inovasi, Nur Chorimah sangat antusias pada kegiatan tersebut.
Menurutnya, ajang ini dapat mengenal ke perusahaan apa saja potensi yang bisa dikolaborasikan serta mampu membangun lebih banyak awareness dengan memperlihatkan jenis dan jasa drone mereka miliki.
"Semoga nanti bisa menemukan partner yang bisa kita ajak kolaborasi dan tetap stay intens karena di industri ini masih banyak potensi-potensi yang bisa dikembangkan,"ujarnya. (Hes)