Pemkot Siap Bersinergi dalam Pemeriksaan Kinerja Pengelolaan Sampah

Umbulharjo-Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melakukan pemeriksaan kinerja atas pengelolaan sampah di Kota Yogyakarta terutama sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga. 

Kepala BPK Perwakilan DIY, Agustin Sugihartatik menuturkan dalam pemeriksaan kinerja tersebut pihaknya mengerahkan 8 orang yang akan melakukan pemeriksaan kinerja mulai tanggal 3 September 2024 hingga 9 Oktober 2024.

Untuk tahapannya, lanjut Agustin, akan diawali dengan pengumpulan data dan informasi, pemeriksaan pendahuluan, pemeriksaan terinci, hingga penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP).

"Rencananya LHP ini akan diserahkan pada awal November 2024," jelasnya di Ruang Yudistira Balai Kota Yogya, Selasa (3/9/2024).

Pihaknya berharap pemeriksaan ini dapat mengidentifikasi permasalahan pengelolaan sampah di lingkungan Pemkot Yogya dan menemukan jalan keluar yang tepat untuk mengatasinya.

"Jadi kami mohon ketika pengumpulan data dan informasi agar relevan dengan pemeriksaan yang akan kami lakukan sehingga kita bisa identifikasi bersama masalah yang dihadapi," katanya.

Penjabat Wali Kota Yogya, Sugeng Purwanto bersama Kepala BPK Perwakilan DIY, Agustin Sugihartatik di Ruang Yudistira Balai Kota Yogya.

Sementara itu Penjabat Wali Kota Yogya, Sugeng Purwanto menyambut baik terselenggaranya pemeriksaan kinerja pendahuluan BPK atas pengelolaan sampah tersebut.

Terkait sampah rumah tangga, Sugeng menuturkan bahwa Pemkot Yogya terus mengkampanyekan Gerakan Organikkan Jogja. Gerakan ini mengajak masyarakat untuk bisa mengolah sampah organik sejak dari rumah tangga.

"Apalagi, berdasarkan data dari DLH Kota Yogya sampah organik rumah tangga menjadi jenis sampah yang paling banyak diproduksi di Kota Yogya," ujarnya.

Tak sampai disitu, pihaknya juga turut mengoptimalkan peran bank sampah. Sejauh ini telah ada 689 bank sampah berbasis RW yang tersebar di Kota Yogya. Lewat bank sampah ini, diharapkan sosialisasi soal penanganan sampah organik bisa sampai di tengah-tengah masyarakat melalui berbagai pertemuan warga.

"Pemilahan sampah sejak dari rumah tangga akan mempercepat proses pengolahan di TPS 3R, sehingga bisa berjalan lebih efektif dan optimal. Meski ada mesin, sampah juga harus terpilah untuk meringankan beban, dibantu melalui bank sampah," tuturnya,

Sugeng berharap hasil pemeriksaan kinerja yang dilakukan oleh BPK Perwakilan DIY akan memberikan alternatif solusi terkait permasalahan sampah di Kota Yogya. (Han)