PERINGATAN SO 1 MARET 49, WALIKOTA PIMPIM UPACARA

Peringatan 65 tahun Serangan Oemoem  Maret 1949 (SO 1 Maret ) digelar di Monumen SO 1 Maret dengan apel  dan pertunjukan teaterikal  perjuangan dari Tentara Republik Indonesia melawan  tentara Belanda  di Benteng Vredeburg Yogyakarta.  Apel peringatan yang yang mengambil tempat di halaman monument  SO 1 Maret  ini  dipimpin oleh Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti. Hadir pula Wakil gubernur DIY, Sri Paduka Paku Alam IX, para veteran yang tergabung dalam Paguyuban Wekhreise III, LSM, Pelajar dan Mahasiswa, Organisasi Kepemudaan, Pimpinan SKPD di lingkungan DIY dan Kota Yogyakarta, dan warag masyarakat.

Walikota dalam sambutannya  mengajak warga masyarakat untuk meneladani  semanagt juang  para  pahlawan , para pejuang kemerdekaan  baik yang telah gugur di medan perang maupun yang masih hidup di tengah anak bangsa dengan memberikan sumbangsih kebaikan-kebaikan untk kebangkitan bangsa melalui Kota Yogyakarta.

Walikota juga mengajak  warga agar melalui momentum peristiwa SO 1 Maret 1949 ini   merefleksikan makna  prjuangan Serangan Oemoem  dan membangkitkan semangat cinta  tanah air dalam kehidupan berbangsa dan  bernegara.  “Membangkitkan kesadaran bahwa orientasi demi kepentingan bangsa lebih utama dari orientasi demi kepentingan pribadi atau golongan,” ujar Haryadi. Ditambahkan , setiap anak bangsa  untuk memaknai  peringatan serangan Oemoem  1 Maret 1949  ini bukan saja  sekedar ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, tetapi sekaligus sebagai refleksi terhadap keyakinan  jati diri bangsa yang bermartabat, diinspirasi oleh para pejuang kita yang telah gugur di medan perang.

Usai apel,  peringatan  SO 1 Maret  1949 dilanjutkan dengan reka ulang Serangan Oemoem  1 Maret  yang disajikan secara teaterikal oleh  komunitas Djojakarta 1945 dengan didukung oleh Roodeburg Surabaya, Historia Van Bandung, TRD Trenggalek,  Paguyuban Pengmpul Gombal Amoh, Spring Airsoft Gunner Indonesia, Porgasi,  Surabaya Historical Community (SHC), Reenactor Malang, Semarang Historical Reenactmen, Medan reenactor, Bogor Historical Community, Indonesian Reenactor, Seribu Bintang Komuniti,   LVRI, dan Pengurus Harian Paguyuban Werhkreis II Kota Yogyakarta.(@mix)