Delegasi Pemuda Malaysia Belajar Pengelolaan Kespro Remaja di Yogya   

GONDOKUSUMAN-Sebanyak 26 pemuda delegasi Malaysia belajar terkait pengelolaan program kesehatan reproduksi remaja pada Bina Keluarga Remaja (BKR) di Kemantren Gondokusuman, Yogyakarta, pada Rabu (11/9/2024). Pemerintah Kota Yogyakarta menyambut baik dan mengapresiasi kunjungan belajar dan berbagi pengalaman baik dari delegasi Malaysia. Hal itu menunjukkan program pendampingan remaja  di Yogyakarta dinilai baik dan menjadi contoh bagi negara lain.

Kunjungan pemuda Malaysia bertajuk Sharing Best Practice on Adolescent Reproductive Health between Malaysia and Indonesia itu didampingi Lembaga Penduduk dan Pembangunan Keluarga Negara (LPPKN) Malaysia. Kegiatan itu diadakan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bekerja sama dengan Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia dan United Nations Population Fund (UNFPA). Puluhan Pemuda Malaysia itu adalah anggota klub Sahabat Kelab Kafeteen Malaysia seperti Generasi Berencana yang ada di Indonesia.

Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sugeng Purwanto mengucapkan terima kasih atas kunjungan para delegasi dari Malaysia ke Yogyakarta. Menurutnya kunjungan  adalah penghargaan yang luar biasa bagi Yogyakarta. Apalagi Malaysia masih satu rumpun dengan Indonesia.

Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sugeng Purwanto memberikan sambutan saat menerima kunjungan para pemuda delegasi Malaysia terkait pengelolaan program kesehatan reproduksi remaja pada Bina Keluarga Remaja (BKR) di Kemantren Gondokusuman.

“Yang pasti kita harus berbangga. Jangankan kita, dari negara lain contohnya kunjungan dari Malaysia ini ingin melihat keberhasilan kita dalam pendampingan pada remaja dan generasi muda,” kata Sugeng di sela kunjungan Pemuda Malaysia di Kemantren Gondokusuman.

Menurutnya melalui BKKBN dan Kementerian Sekretariat Negara ada informasi bahwa komitmen Kota Yogyakarta dalam pendampingan keluarga remaja ini dipandang bagus. Meskipun demikian pihaknya tidak menafikan di kota lain tentu ada pendampingan itu, tapi di Yogya mungkin dianggap lebih bagus. Apalagi Yogya memiliki keramahtamahan dan sebagai kota pendidikan dan pariwisata yang membedakan dengan daerah lain.

Sugeng menyatakan dengan kunjungan best practice dari Malaysia ke Yogyakarta harus membuat lebih semangat jajaran Pemkot Yogyakarta, masyarakat, remaja dan para pihak terkait dalam mempersiapkan dan mendampingi remaja menghadapi masa yang akan datang.

Para pemuda pemuda dari delegasi Malaysia mengikuti pemeriksaan kesehatan bagian dari program bina keluarga remaja saat kunjungan di Kemantren Gondokusuman

“Harus disiapkan sejak kecil dari remaja dan keluarga remaja bagaimana mempersiapkan keturunan, mempersipkan pendidikan. kesehatan ibu hamil dan merencanakan keluarga, Ini betul-betul harus selalu diberikan pendampingan,” tuturnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Yogyakarta, Retnaningtyas menjelaskan BKR Gondokusuman meraih juara satu tingkat DIY pada tahun 2023. Beberapa inovasi yang dilakukan BKR Gondokusuman luar biasa dan membantu bagi perkembangan remaja di wilayah itu. Misalnya membuat inovasi pendataan remaja putri terkait menstruasi yang didata setiap bulan dan melakukan evaluasi, sehingga di awal diketahui kendala-kendala yang dihadapi.

“Ada evaluasi juga yang dilakukan setiap bulan untuk menentukan perlu terapi atau pengobatan apa. Pada remaja lelaki di sini ada pendataan khusus terkait tumbuh kembang mereka sehingga ini menjadi sesuatu yang membedakan dengan BKR  lainnya,” tambah Retnaningtyas.

Para pemuda delegasi Malaysia saat menyimak penjelasan para pemuda terkait program bina keluarga remaja di Gondokusuman. 

Sedangkan Pimpinan Rombongan LPPKN Malaysia, Ahmad Azri bin Ahmad mengatakan Yogyakarta menjadi pilihan utama untuk program kunjungan sebabnya pihaknya melihat perbedaan antara Malaysia dan Yogya kurang lebih sama kondisinya. Oleh sebab itulah LPPKN Malaysia memilih Yogyakarta untuk melihat praktik-praktik terbaik yang dibuat di Indonesia untuk coba dipraktikan di Malaysia.  

“Kita melihat bagaimana BKKBN mengimplementasikan aktivitas yang berkenaan dengan remaja dan keluarga, Untuk itu kali ini memilih Yogyakarta dan membawa para remaja (Malaysia) Kedua negara menganggap remaja adalah aset yang paling utama. Kami lihat remaja Indonesia lebih ke depan, ilmu tentang kesehatan reproduksi remaja lebih mendalam dibandingkan remaja di Malaysia. Itu paling utama yang kami ingin membawa dan mengajak pada remaja-remaja kami agar seperti remaja Indonesia,” pungkas Ahmad.(Tri) 

Pimpinan Rombongan LPPKN Malaysia, Ahmad Azri bin Ahmad memberikan cinderamata kepada Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sugeng Purwanto.