Tingkatkan Layanan Kepustakaan, DPK Jaring Aspirasi Publik

Ngampilan-Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kota Yogya terus berupaya untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Salah satu upaya tersebut adalah dengan menjaring aspirasi berbagai pihak melalui forum konsultasi publik penyusunan standar pelayanan publik (SPP).

Kepala DPK Kota Yogya, Afia Rosdiana mengatakan bahwa forum ini bertujuan untuk menyerap aspirasi dari berbagai stakeholder terkait pelayanan publik.

“Forum ini menjadi ajang bagi kami untuk meningkatkan standar pelayanan yang sudah ada serta untuk mendapatkan masukan terkait layanan publik. Harapannya, pelayanan di DPK Kota Yogya ke depan bisa lebih baik lagi,” ujarnya di Ruang Rapat Arya DPK Kota Yogya, Rabu (11/9/2024).

Pihaknya menjelaskan Perpustakaan DPK Kota Yogya memiliki 18 jenis layanan yang dapat diakses masyarakat. 18 jenis layanan ini seperti layanan sirkulasi, layanan baca di tempat, layanan perpustakaan keliling, layanan referensi, layanan anak, layanan audio visual, dan masih banyak lagi.

Dan yang terbaru, lanjutnya, DPK Kota Yogya juga tengah menyiapkan layanan baru yakni pusat unggulan naskah kuno yang dinamakan Pusat Unggulan Gantari yang akan diluncurkan pada akhir September 2024.

DPK Kota Yogya saat menggelar FKP SPP

"Pusat Unggulan Gantari akan diluncurkan pada akhir September 2024, bersamaan peresmian perluasan gedung perpustakaan di Kotabaru," katanya.

Terkait Pusat Unggulan Naskah Kuno Gantari, Afi menjelaskan layanan ini untuk memberikan akses bagi masyarakat yang ingin mendalami naskah kuno. Dalam layanan ini juga terdapat katalog yang dapat memberikan informasi kepada masyarakat yang sedang mencari informasi tentang naskah kuno.

"Dengan katalog bersama ini dapat memudahkan masyarakat yang sedang mencari naksah kuno. Namun ketika naskah tersebut tidak tersedia di Perpustakaan Kota Yogya, katalog ini dapat menunjukkan naskah kuno ini berada dimana, misal di Perpustakaan Sonobudoyo atau di Perpustakaan Keraton Yogya, jadi masyarakat bisa langsung menuju kesana," katanya.

Afi berharap dengan layanan baru tersebut sesuai dengan namanya yang berasal dari Bahasa Sansekerta yang artinya menyinari, layanan ini dapat menjadi pencerahan terkait pengelolaan dan pelestarian manuskrip naskah kuno yang ada di wilayah Kota Yogya.

"Di mana pada setiap naskah kuno mengandung nilai-nilai dan budaya adi luhung, yang dapat memberikan banyak manfaat dalam kehidupan sosial masyarakat. Jumlah naskah kuno yang tersebar di Kota Yogya ada 3500 buah,” ujarnya. (Han)