WAKIL WALIKOTA BUKA MUSRENBANG TINGKAT KOTA JOGJA 2014
Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kota Yogyakarta 2014 untuk membahas rencana pembanguan di tahun anggaran 2015, secara resmi dibuka oleh Wakil Walikota Yogyakarta, Imam Priyono DP, Selasa, (11/03) bertempat di Ruang Utama Atas Balaikota Yogyakarta. Pembukaan Musrenbang yang dihadiri tokoh masyarakat, para camat, lurah, LKMD, BKM, LSM, Praktisi Akademisi ini menampilkan beberapa narasumber seperti Drs. Tavip Agus Rayanto, M.Si. kepala BAPPEDA Provinsi DIY, . Ketua Dewan Kebudayaan Pemerintah DIY, Ir. Yuwono Sri Suwito, M.M, Ir. Edi Muhammad, Kepala BAPPEDA Kota Yogyakarta, dan Anggota DPRD Kota Yogyakarta.
Wakil Walikota Yogyakarta, Imam Priyono dalam sambutan pengantarnya mengatakan pembangunan Kota Yogyakarta yang akan dibahas dalam Musrenbang ini merupakan pembangunan yang selalu berbasis pada anggaran, dimana basis dari anggaran ini adalah kegiatan (kinerja). Oleh karenanya Wakil Walikota berharap para peserta musrenbang betul-betul mengerti tentang anggaran yang akan dibahas pada musrenbang kali ini .
Imam menambahkan lembaga Legislatif, dan Eksekutif serta semua yang merencanakan pembangunan akan betul betul dikawal dengan tujuan pembangunan itu betul sampai pada sasaran dan efisien dengan tidak adanya pemborosan-pemborosan yang dilakukan untuk pembangunan di negeri ini, terutama di Kota Yogyakarta.
Imam Priyono mengingatkan kepada para lurah dan LPMK untuk berhati-hati dengan anggaran abal-abal yang tiba-tiba muncul tanpa ada perencanaan untuk pembangunan di masyarakat. Kalau itu terjadi maka menurut Imam akan menimbulkan masalah. “Semua harus mengerti. Karena akan timbul masalah apabila anggaran yang keluar itu adalah anggaran ujub-ujub tiba- tiba muncul. Pasti anggaran itu akan bermasalah. Karena tanpa perencanaan,” ujar Imam Priyono. Maka dari itu Imam Priyono berharap agar fungsi pengawasan terhadap anggaran harus terus dilakukan.
Imam juga berharap para tokoh masyarakat dan aparat di wilayah mempersiapkan dengan matang kebutuhan pembangunan di wilayahnya masing-masing. Kegiatan yang belum terwadahi dan sanagt dibutuhkan masyarakat bisa diusulkan pada saat pembahasan APBD perubahan nanti. Selain itu, pemahaman terhadap keseimbangan anggaran juga merupakan hal penting untuk dipahami khusunya pada naiknya belanja, agar tidak terjadi potensi perselingkuhan anggaran. Imam juga mengajak untuk mencintai produk lokal untuk menahan lajunya pasar bebas nanti.
Sementara itu, Edi Muhmmad kepala Bappeda Kota Yogyakarta memaparkan tentang kebijakan pembangunan Kota Yogyakarta tahun 2015. Edi mengatakan sejalan dengan prioritas pembangunan nasional dan Pemda DIY maka tema pembanguanan kota Yogyakarta tahun 2015 adalah Memantapkan daya saing dan perekonomian wilayah menuju kota Yogyakata yang lebih berkarakter, berbudaya, nyaman. Aman, maju dan sejahtera. Tema pembanguan ini kemudian dijabarkan kedalam prioritas pembangunan kota Yogyakarta tahun 2015 antara lain, Reformasi birikrasi dan tata kelola pemerintahan, Pendidikan untuk semua, Pemerataan pelayanan kesehatan, Penangulangan kemiskinan, Ketahanan pangan, Penguatan ekonomi kerakyatan dan pemberdayaan masyarakat berbasis kewilayaan, Pariwisata berbasis budaya, Penciptaan iklim investasi dan usaha yang kondusif, Sarana-prasarana dan infrastruktur perkotaan, serta Pengelolaan lingkungan hidup dan bencana.
Sedangkan untuk Pendapatan Daerah Kota Yogyakarta untuk tahun 2015 Edi Muhammad menargetkan sebesar Rp. 1.183.279.275.889.- dan diharapkan dapat meningkat di tahun 2016 menjadi Rp. 1.216.664.645.228,-. Estimasi pendapatan ini didasarkan pada analisis kondisi ekonomi daerah dan kajian terhadap tantangan dan prospek perekonomian daerah serta pencapaian target pada sumber-sumber pendapatan daerah. (@mix)
Sementara itu, DPRD Kota Yogyakarta berharap materi yang telah direncanakan oleh Pemkot Yogyakarta tidak menyimpang dari RPJMD/RPJPD. DPRD Kota Yogyakarta juga memberikan catatan mereka sekaligus sebagai perwujudan dari pelaksanaan fungsi pengawasannya. DPRD Kota Yogyakarta mengingatkan kepda Pemkot Yogyakarta, sejalan dengan kemajuan pembanguan fisik yang dicapai termasuk pembangunan ekonomi maka perencanaan pembangunan di bidang mental, pendidikan, kebudayaan, penegakan hokum, keagamaan, sosial kemasyarakatan tida boleh dilupakan. Tetapi harus berjalan seiringan.
Selajutnya Musrenbang ini akan dibahas secara detil dalam kelompok diskusi berdasarkan bidang masing-masing, hingga 26 Maret 2014 mendatang. (@mix)