Hari Kunjung Perpustakaan Tingkatkan Literasi Membaca di Yogya
MANTRIJERON- Pemerintah Kota Yogyakarta konsisten meningkatkan minat dan literasi membaca buku lewat layanan perpustakaan. Terbukti Perpustakaan Kota Yogyakarta banyak dikunjungi masyarakat dan ribuan buku yang dipinjam pemustaka setiap bulan. Peringatan Hari Kunjung Perpustakaan setiap 14 September menjadi momentum untuk meningkatkan literasi membaca buku di masyarakat.
Kunjungan di Perpustakaan Kota Yogyakarta salah satunya terlihat di Perpustakaan Alternatif Wilayah Selatan Kota Yogyakarta (Pevita) di Jalan Mayjend Sutoyo Mantrijeron pada Jumat (13/9/2024). Para pengunjung ada yang membaca buku maupun memanfaatkan layanan jaringan internet di perpustakaan. Mulai dari mahasiswa sampai anak-anak di ruang khusus koleksi buku-buku anak. Para pengunjung atau pemustaka merasa keberadaan Pevita cukup membantu dan memberikan manfaat.
Salah satu pengunjung Pevita, Ade Prita Rizki Umami mengaku keberadaan Perpustakaan Kota Yogyakarta bermanfaat bagi dirinya karena tidak setiap saat bisa membeli buku. Dengan adanya perpustakaan ia bisa membaca koleksi buku-buku tanpa mengeluarkan biaya sehingga menghemat. Ia rutin datang ke Pevita seminggu sekali dan menilai pelayanan Perpustakaan Kota Yogyakarta sudah baik.
“Biasanya seminggu sekali pasti (ke perpustakaan). Kalau misalnya ada yang harus dicari, bisa sampai seminggu tiga kali. Saya dulu waktu kuliah jurusannya pendidikan bahasa dan sastra. Jadi seputar bahasa dan sastra yang biasa dibaca. Kalau menurut saya pelayanannya sudah baik. Petugasnya ramah. Misalnya ada masalah mereka cepat tanggap. Harapannya semoga lebih baik lagi,” kata Ade saat berkunjung ke Pevita.
Hal senada disampaikan pengunjung Pevita lainnya, Nugroho Wasito yang rutin seminggu sekali datang ke perpustakaan. Menurutnya keberadaan Pevita sangat bermanfaat bagi dirinya yang hobi membaca buku. Dengan adanya perpustakaan jumlah buku yang dibaca lebih banyak daripada membaca buku yang ia beli. “Secara umum sudah cukup bagus. Cuma yang mungkin agak perlu ditambahkan adalah koleksinya. Seminggu sekali saya (berkunjung). Saya lebih suka fiksi,” papar Nugroho.
Pemkot Yogyakarta melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta mengelola dua perpustakaan yaitu Perpustakaan Kota Yogyakarta di Jalan Suroto Kotabaru dan Pevita di Jalan Mayjend Sutoyo Mantrijeron. Hanya saja Perpustakaan Kota Yogyakarta di Kotabaru kini masih dalam tahap renovasi sehingga tutup sementara.
Sementara itu Penanggung Jawab Pevita, Anna Nurhayati menyebut koleksi buku di Perpustakaan Kota Yogyakarta berjumlah sekitar 32.000 judul. Jenis-jenis buku ada fiksi sastra, nonfiksi diantaranya seperti ilmu terapan, sains dan ilmu khusus. Pengunjung Pevita dalam sehari sekitar 60 orang/hari. Menurutnya secara umum koleksi yang dibaca maupun dipinjam pemustaka rata-rata adalah koleksi sastra.
“Berkaitan dengan hari kunjung perpustakaan ada rangkaian kegiatan. Salah satunya untuk tanggal 14 September ada, semacam apresiasi seperti bagi pengunjung teraktif, pengunjung datang pertama, peminjam buku terbanyak dan sering berkunjung,” ucap Ana.
Jumlah pemustaka Perpustakaan Kota Yogyakarta mencapai sekitar 12.000 dengan jumlah buku yang dipinjam sekitar 1.300 judul/bulan. Selain itu koleksi buku-buku Perpustakaan Kota Yogyakarta juga bisa diakses secara online melalui handphone android pada aplikasi layanan e-YK
Secara terpisah Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta Afia Rosdiana mengatakan untuk pengunjung Perpustakaan Yogyakarta di Kotabaru sebelum direnovasi sekitar 500 orang/hari Rencana pelayanan perpustakaan di Kotabaru akan dibuka kembali pada Oktober. Adapun indeks pembangunan literasi masyarakat (IPLM) Kota Yogyakarta tahun 2024 berada di angka 79,99 dengan kategori baik. Ada 7 komponen yang diukur dalam indeks pembangunan literasi masyarakat antara lain pemerataan layanan perpustakaan, ketercukupan koleksi tenaga perpustakaan, tingkat kunjungan masyarakat.
“Saat ini di mana teknologi pesat dan sosial media banyak informasi dan berita harus disaring. Ketika orang mempunyai literasi yang tinggi, daya saring informasi akan lebih bagus lagi,” pungkas Afia.(Tri)