Mas Jaka dan Si Jaka Amankan Kota Yogya dari Bahaya Kebakaran

 

Ngampilan - Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Yogyakarta terus berupaya memberikan pelayanan yang inovatif dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. Penjabat Walikota Yogyakarta, Sugeng Purwanto meluncurkan (Launching) Inovasi Kebijakan Manajemen Strategis Jogja Aman Kebakaran (MAS JAKA) ditandai dengan simbolis peluncuran Sistem Informasi Jogja Aman Kebakaran (SI JAKA) di Suara Muhammadiyah Tower Hotel, Selasa (24/09).

 

Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sugeng Purwanto memberikan apresiasi atas inovasi yang baru saja diluncurkan. Pihaknya juga mengapresiasi Damkarmat Kota Yogyakarta yang telah tanggap terhadap perkembangan teknologi saat ini, dimana sangat berpengaruh terhadap perilaku sosial masyarakat di segala lini pembangunan. 

 

“Alhamdulillah telah dilahirkan MAS JAKA dan SI JAKA. Kita sepakat penyelenggaraan gedung-gedung pemerintah, swasta dan tempat tinggal di Kota Yogyakarta semakin masif. Tentunya hal tersebut menuntut adanya keselamatan bagi seluruh masyarakat yang ada dan memanfaatkan gedung maupun lingkungan yang harus dilindungi dari kebakaran,” tutur Sugeng.

 

Pj Wali Kota Yogyakarta Sugeng Purwanto

 

Strategi mitigasi aman dari bencana kebakaran, MAS JAKA dinilai cukup efektif mendorong terwujudnya kota yang nyaman bagi wisatawan sekaligus masyarakat. Sementara SI JAKA dapat mendukung data informasi dan kegiatan inspeksi sistem proteksi kebakaran bangunan gedung di Kota Jogja sehingga mendukung Kota Yogyakarta yang aman dari resiko bahaya kebakaran.

 

Kepala Damkarmat Kota Yogyakarta Taokhid menyebutkan dalam menunjang kegiatan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Yogyakarta membutuhkan sistem digitalisasi Data Fire Safety Manajemen Bangunan Gedung yang cepat dan mudah. Ada sekitar 140 lokasi bangunan gedung di Kota Yogyakarta yang menjadi sasaran aplikasi SI JAKA.

 

Foto bersama

 

“MAS JAKA merupakan strategi kebijakan untuk meningkatkan  ketahanan dan keselamatan kebakaran Kota Yogyakarta melalui penguatan Sistem Keselamatan Kebakaran Lingkungan (SKKL) khususnya di kawasan Sumbu Filosofi Kota Yogyakarta. Apalagi saat ini Sumbu Filosofi Yogyakarta telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia. Penetapan tersebut tentunya memberikan konsekuensi tanggung jawab agar aman dari resiko kebakaran, terjaga kelestariannya sehingga dapat memberikan manfaat secara berkelanjutan,” ujar Taokhid.

 

Pada kesempatan ini, SM Tower Hotel telah berhasil melakukan uji coba aplikasi SI JAKA. Menurut Manajer SM Tower Hotel, Nasikhul Amin aplikasi SI JAKA ini merupakan inovasi yang bagus sebagai upaya pencegahan bahaya kebakaran.

 

 “Aplikasi ini bagus, menjadi langkah preventif. Harapannya tidak akan terjadi kebakaran tapi ini menjadi hal yang penting. Isiannya cukup banyak dan sangat detail, tapi saya rasa itu perlu agar setiap tempat itu jelas memiliki peralatan yang lengkap atau belum. Jadi memang harus diisi sesuai keadaan, misalnya diisi di ruangan ada 4 apart tapi pas kejadian tidak ada alat sejumlah yang diisikan dalam formulir SI JAKA,” katanya. (Chi)