Dewan Kebudayaan Diharapkan Beri Rumusan Pelestarian Budaya di Kota Yogya
Gondokusuman-Dinas Kebudayaan (Disbud) Kota Yogya menggelar Focus Group Discussion (FGD) bersama Dewan Kebudayaan Kota Yogyakarta. Hal tersebut sebagai satu upaya untuk menyampaikan berbagai isu kebudayaan di Kota Yogyakarta.
Kepala Disbud Kota Yogya, Yetti Martanti mengatakan fgd ini mengangkat tema 'Isu Strategis Kebudayaan di Kota Yogya'. Menurutnya pemilihan tema tersebut tidak lepas dari adanya kebutuhan untuk menggali berbagai masalah yang berkaitan dengan kebudayaan.
"Mengingat kebudayaan mempunyai spektrum yang sangat luas karena hampir seluruh aspek kehidupan manusia menjadi bagian dari kebudayaan," bebernya di Kimaya Hotel, Selasa (24/9/2024).
Dengan mengajak Dewan Kebudayaan ini, lanjutnya, diharapkan mampu mengoptimalkan pelaksanaan kebijakan pemerintah dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan.
"Keberadaan Dewan Kebudayaan menduduki posisi penting sebagai pihak yang bertugas memberikan pertimbangan terkait pelestarian dan pengembangan kebudayaan," ujarnya.
Selain itu, tambahnya, Dewan Kebudayaan juga menjalankan ketugasan untuk mengkurasi terhadap kelompok dan obyek kebudayaan yang akan menerima fasilitasi dari pemerintah.
Melalui fgd ini diharapkan berbagai permasalahan kebudayaan dapat diinventarisir sehingga dapat menciptakan sebuah produk kebijakan yang solutif.
"Semoga dengan ini dapat memberikan manfaat dalam perumusan kebijakan pelestarian dan pengembangan kebudayaan," tandasnya.
Fgd ini dibuka oleh Penjabat Wali Kota Yogya, Sugeng Purwanto. Pihaknya pun sangat menyambut baik kegiatan tersebut.
Menurut Sugeng dengan fgd ini tidak hanya akan berdampak pada pelestarian kebudayaan di masa sekarang, tetapi juga pada generasi yang akan datang.
"Oleh karena itu penting bagi kita semua untuk berfikir secara visioner dan jangka panjang. Kebudayaan yang kita wariskan hari ini harus menjadi kebudayaan yang relevan, berkelanjutan, dan mampu menghadapi tantangan zaman," ujarnya.
Dalam acara ini juga mengundang Sekda Kota Yogya, Aman Yuriadijaya sebagai narasumber. Pada kesempatan tersebut Aman menyampaikan terkait isu-isu strategis kebudayaan yang menjadi perhatian Pemkot Yogya.
Menurutnya ada tiga hal utama yang menjadi isu strategis perihal kebudayaan di Kota Yogya yaitu tata ruang, pembangunan manusia, dan pembangunan ekonomi, yang ketiganya saling berkaitan khususnya dari sudut pandang keistimewaan.
"Contohnya branding kawasan Kotabaru yang telah dimulai sejak tahun 2023, dengan mengedepankan aspek tata ruang kawasan cagar budaya, dapat berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat juga kualitas sumber daya manusia di sekitarnya, melalui berbagai even budaya dan pariwisata," ujarnya.
Pihaknya pun berkomitmen akan terus melakukan pelestarian kebudayaan yang ada di Kota Yogya. Salah satunya dengan menggelar berbagai event kebudayaan yang berbasis wilayah.
"Dengan kegiatan rutin kebudayaan yang melibatkan seniman dan budayawan di wilayah dengan fokus regenerasi anak mudanya. Kegiatan ini tidak hanya berkaitan dengan aspek budaya saja tapi juga pariwisata, sosial dan ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Narasumber lainnya adalah Mike Susanto yang merupakan Dewan Kebudayaan. Pada kesempatan tersebut ia menyampaikan materi terkait dengan strategi kebudayaan yang dapat diaplikasikan dalam rangka menjaga keistimewaan Yogyakarta.
Menurutnya salah satu strateginya adalah dengan menggalakkan berbagai festival. Sejauh ini tampak bahwa festival di Kota Yogya berguna sebagai upaya membentuk ruang-ruang inklusif, sekaligus juga membuka gambaran lanskap geografi ruang dan tempat festival yang saling diperebutkan.
"Namun perlu adanya peningkatan pengetahuan persoalan festival dan sumber daya atau aset yang digunakan. Ruang atau tempat serta misi festival sering tertutup pleh kepentingan kapitalistik, kurang diimplementasikan sebagai pengetahuan budaya yang diwariskan," ujarnya. (Han)