Inovasi Iket Bang Udin Optimalkan PDIN sebagai Pusat Ekraf dan Budaya

Gondokusuman – Arsitektur Kebijakan Terintegrasi Pengembangan Pengelolaan Creative and Culture Economy pada Pusat Desain Industri Nasional (Iket Bang Udin) secara resmi diluncurkan pada Rabu (25/9/2024) di Gedung PDIN. 

Staf Ahli Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemkot Yogyakarta Patricia Heny Dian Anitasari menjelaskan inovasi Iket Bang Udin merupakan strategi untuk mengoptimalkan keberadaan PDIN sebagai salah satu aset Kota Yogya. Di mana PDIN hadir menjadi tempat bertemunya para stakeholder industri kreatif dan Industri Kecil Menengah (IKM), untuk berkolaboasi melakukan penguatan berkelanjutan menciptakan produk berdaya saing global.

“PDIN sebagai hub space untuk menyelesaikan permasalahan dan berbagi inovasi untuk pengembangan industri kreatif dan IKM di Yogyakarta dan sekitarnya, kehadirannya harus terus didorong agar lebih optimal. Salah satunya dengan Iket Bang Udin yang menjadi sistem integrasi lintas sektor yang juga melibatkan banyak unsur stakeholder,” jelasnya.

Peluncuran Inovasi Iket Bang Udin di Gedung PDIN.

Menurutnya pengembangan PDIN yang terintegrasi juga harus didukung dengan regulasi dari aspek kelembagaan, ketatalaksanaan, standar operasional prosedur dan sumber daya manusia. Di mana nantinya akan berdampak pada penciptaan proses bisnis, rencana strategis bisnis, aspek kerja sama dan promosi yang juga optimal.

Sejalan dengan hal tersebut Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya menyampaikan, kehadiran PDIN menjadi peluang dan tantangan tersendiri bagi Kota Yogya. Untuk menjembatani hal tersebut maka diperlukan integrasi kebijakan yang terstruktur seperti halnya melalui inovasi Iket Bang Udin.

“Integrasi menjadi kunci penting karena PDIN tidak bisa tumbuh dan berkembang sendiri. Untuk itulah dengan adanya inovasi ini harapannya integrasi dan kolaborasi atas seluruh unsur yang ada dalam ekosistem kreatif di Yogyakarta dan sekitarnya dapat berjalan dengan optimal,” ujarnya.

Salah satu kegiatan pameran industri kreatif di Gedung PDIN Leather Innofashion Expo.

Sementara itu akademisi dari Universitas Gadjah Mada, Muhammad Sani Roychansyah mengatakan pengembangan PDIN juga berkaitan dengan Satuan Ruang Strategis Kotabaru, yang lokasinya berdekatan. Sehingga diharapkan Iket Bang Udin bisa menjadi simpul bagaimana mengintegrasikan pengembangan industri kreatif, pariwisata dan budaya di Kota Yogya.

“Tentunya integrasi kebijakan yang melibatkan berbagai unsur stakeholder ini outputnya adalah bagaimana bisa menciptakan ekosistem yang berdaya ekonomi. Sehingga peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat terwujud dan dirasakan secara langsung,” katanya. (Jul)