Pemberian Alat Bantu Gratis Bagi Penyandang Disabilitas Kota Yogya

Umbulharjo – Sejumlah 51 warga Kota Yogyakarta penyandang disabilitas menerima bantuan berupa kursi roda adaptif, alat bantu gerak orthosis, prosthesis, kruk, walker, tripod hingga alat bantu dengar secara gratis pada Kamis (26/9/2024) di SLB Negeri Pembina Yogyakarta.

Kepala Bidang Pemberdayaan dan Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Yogyakarta, Indrawati menjelaskan bantuan tersebut merupakan kerja sama pelayanan jaminan khusus terpadu bersama dengan Balai Penyelenggara Jaminan Kesehatan Sosial (Bapel Jamkesos) Dinas Kesehatan DIY. Di mana Pemkot berperan untuk menjaring warga penyandang disabilitas yang membutuhkan alat bantu.

“Ini merupakan kegiatan kolaborasi dan kerja sama yang diadakan satu tahun sekali dengan Bapel Jamkesos Dinas Kesehatan DIY. Penjaringan warga ini dilakukan bersama Pendamping Penyandang Disabilitas (PPD), Forum Kemantren Inklusi (FKI), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), dan pekerja sosial masyarakat (PSM) yang tersebar di 14 Kemantren. Tujuannya untuk mencari penyandang disabilitas di wilayah yang membutuhkan bantuan pemeriksaan kesehatan ataupun alat bantu gratis,” jelasnya.

Pihaknya mengatakan proses penyaluran bantuan tersebut setelah melalui tahap pendaftaran dan verifikasi data, dilakukan pemeriksaan atau skrining kesehatan bagi penerima manfaat. Untuk memastikan kesesuaian dengan alat bantu yang dibutuhkan.

“Kalau nanti ada yang tidak lolos skrining akan kami ajukan ke Sentra Antasena Kementerian Sosial, supaya bisa dilakukan assessment dan diupayakan mendapat sesuai kebutuhannya. Ini merupakan komitmen kita bersama untuk menjadikan Yogyakarta sebagai kota inklusi, supaya teman-teman penyandang disabilitas terfasilitasi, aksesnya tidak terbatas, punya kesempatan yang setara,” katanya.

Penyandang disabilitas Kota Yogyakarta menerima alat bantu. 

Kepala Bapel Jamkessos Dinas Kesehatan DIY, Henny Aprita Rahayuningsih menyatakan, dengan adanya pelayanan jaminan khusus terpadu tersebut, warga penyandang disabilitas yang membutuhkan alat bantu bisa terfasilitasi tanpa melihat status dan kondisi ekonomi.

“Pada kegiatan ini kami berikan pelayanan dokter umum juga spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi, untuk skrining kesehatan dan juga memastikan rincian alat bantu yang dibutuhkan penerima manfaat. Misalnya untuk kursi roda adaptif itu ya nanti disesuaikan dulu ukurannya, begitu juga dengan tangan atau kaki palsu cetakannya akan disesuaikan. Sekitar satu bulan lagi baru akan diberikan alat bantunya,” ujarnya.

Pihaknya juga menambahkan, selain skrining dan pemberian alat bantu bagi penyandang disabilitas juga disediakan layanan pemeriksaan torch untuk perempuan rentan atau kategori miskin yang sudah menikah. Sebagai deteksi dini terhadap virus yang bisa menyebabkan keguguran atau cacat pada janin.

“Selain melalui kegiatan ini kami juga terbuka kapanpun ketika ada warga penyandang disabilitas yang membutuhkan alat bantu. Silakan menghubungi Dinas Sosial setempat nantinya akan diarahkan dan didampingi untuk mengakses layanan ini,” tambahnya.

Sementara itu salah satu penerima bantuan kursi roda adalah Khalil Mirza, warga Kemantren Wirobrajan yang merupakan putra dari Ria Puji Lestari. Ria mengaku senang mendapatkan bantuan kursi roda baru untuk anaknya.

“Iya ini kan kursi rodanya sudah dipakai lebih dari 5 tahun, ada banyak bagian kursi roda yang sudah rusak dan tidak nyaman lagi untuk digunakan. Semoga nanti kursi roda yang baru ini bisa semakin membantu aktivitas anak saya,” ceritanya. (Jul)

Pemeriksaan dan skrining kesehatan bagi penyandang disabilitas penerima manfaat.