‘KOPI QRISNA’ Pemkot Yogya Raih Terbaik II Program Unggulan P2DD
UMBULHARJO- Pemerintah Kota Yogyakarta mendapatkan penghargaan terbaik II program unggulan Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (P2DD) tahun 2024 dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia. Program unggulan P2DD yang diganjar penghargaan itu adalah layanan pembayaran pajak dan retribusi Pemkot Yogyakarta secara nontunai melalui Kolaborasi Peningkatan Transaksi Nontunai melalui QRIS Dinamis (KOPI QRISNA) pada aplikasi Jogja Smart Service (JSS).
Penghargaan program unggulan P2DD itu adalah salah satu kategori dalam ajang Championships Tim Percepatan Dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) 2024 yang diadakan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia. Penghargaan itu disampaikan dalam rapat koordinasi nasional P2DD tahun 2024 di Jakarta Senin (23/9/2024). Penghargaan ditetapkan dalam Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI selaku Ketua Pengarah Satuan Tugas Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah nomor 259 tahun 2024 tentang penerima penghargaan implementasi percepatan dan perluasan digitalisasi daerah tahun 2024.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkot Yogyakarta, Kadri Renggono yang hadir dalam kegiatan itu menilai penghargaan P2DD menjadi penyemangat bahwa yang sudah dilakukan Pemkot Yogyakarta mendapatkan apresiasi dari tim Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Ke depan layanan QRISNA akan diperluas untuk pajak dan jenis retribusi lainnya.
“Ini menjadi pendorong kita untuk meningkatkan layanan pada masyarakat melalui elektronifikasi transaksi pemerintah daerah maupun pembayaran-pembayaran yang harus dilakukan secara elektronik. Itu semakin memudahkan masyarakat di manapun dia memenuhi kewajibannya tidak ada halangan,” kata Kadri ditemui di ruang kerjanya, Kamis (27/9/2024).
Melalui layanan QRISNA, masyarakat dapat membayar pajak dan retribusi daerah Pemkot Yogyakarta hanya dengan memindai kode QR yang muncul dengan mobile banking atau dompet digital. QRISNA juga terkoneksi langsung dengan data tagihan pembayaran pajak maupun retribusi. Masyarakat semakin mudah mengakses data tagihan serta membayar pajak dan retribusi secara online dari mana saja dan kapan saja.
Secara terpisah Kepala Bidang Sistem Informasi dan Statistik Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian (Diskominfosan) Kota Yogyakarta, Joko Marwiyanto mengatakan keunggulan QRISNA adalah layanan pembayaran pajak dan retribusi tersentral dan cukup mengakses satu aplikasi. Dari sisi transparansi, data yang ditampilkan di QRISNA tidak hanya pajak atau retribusi yang dibayar. Tapi jika ada tunggakan yang belum terbayar, juga ditampilkan. Lebih akuntabel karena tidak perlu mengetik nominal pajak maupun retribusi yang harus dibayarkan lantaran sudah otomatis dari sistem.
“Dari sisi integritas data dan layanannya terjaga karena bukan manusia yang melayani. Dari sisi murahnya, masyarakat artinya tidak banyak mengeluarkan waktu, biaya dan energi untuk pergi menjalankan kewajibannya membayar pajak dan retribusi. Masyarakat bisa mendapatkan layanan dari Pemkot Yogyakarta menjadi lebih mudah, murah dan cepat,” terang Joko.
Dia menjelaskan kini QRISNA melayani pembayaran semua pajak daerah yang dikelola Pemkot Yogyakarta antara lain PBB, hotel, restoran, hiburan. Saat ini yang masih dalam proses adalah pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). Sedangkan pembayaran retribusi yang sudah tersedia adalah retribusi saluran air limbah. Diskominfosan Kota Yogyakarta mencatat sejak Januari sampai 26 September 2024, jumlah transaksi pajak dan retribusi melalui QRISNA sebanyak 2.465 dengan nilai nominal mencapai sekitar Rp 1,12 miliar. Mitra perbankan yang diajak berkolaborasi dengan KOPI QRISNA akan ditambah BRI, Mandiri dan BNI, sehingga tidak hanya Bank BPD DIY,
"Penghargaan ini menurut saya justru akan jadi tantangan bagi kita memastikan bahwa (KOPI QRISNA) ini sustain dan bisa tumbuh untuk berkontribusi dalam membangun ekosistem digital di Kota Yogyakarta. Aplikasi QRISNA ini hanya tools. Tapi bagaimana kita membangun ekosistem dan masyarakat terbangun mindset-nya kalau bayar pajak dan retribusi nontunai lewat aplikasi,” tuturnya. (Tri)