Pastikan EWS Berfungsi, BPBD Gelar Simulasi Serentak

Umbulharjo-Untuk menghadapi musim penghujan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogya akan menggelar simulasi alat peringatan dini banjir atau Early Warning Sytem (EWS) di beberapa titik sungai.

Ketua Tim Kerja Pencegahan dan Kesiapsiagaan, BPBD Kota Yogya, Darmanto mengatakan ada lima titik lokasi yang akan dilakukan simulasi yakni di Sungai Buntung titik EWS di Karangwaru Lor, Sungai Winongo titik EWS di Ketanggungan, Sungai Code titik EWS di Ledokmacanan, Sungai Manunggal titik EWS di Klitren Lor, dan Sungai Gajahwong titik EWS di Tegalgendu.

"Rencananya simulasi ini akan digelar pada Selasa 8 Oktober 2024 mendatang mulai pukul 09.30 WIB sampai 12.00 WIB," katanya saat dihubungi, Jumat (4/10/2024).

Petugas BPBD Kota Yogya saat memantau kondisi sungai menggunakan CCTV.

Selain itu, lanjutnya, kegiatan tersebut juga untuk memastikan alat tersebut berfungsi dengan baik. Kegaiatan ini juga bertepatan peringatan Bulan Pengurangan Resiko Bencana (PRB) 2024.

"Ini untuk memastikan semua EWS yang terpasang di bantaran sungai berfungsi dengan baik," ungkapnya.

Ia mengungkapkan hingga saat ini pihaknya telah memasang EWS di 20 titik sungai yang tersebar di Kota Yogya. 20 EWS ini terdiri dari 17 EWS manual dan 3 EWS otomatis.

"17 EWS manual ini tersebar di tiga sungai besar di Kota Yogya, yakni Sungai Code, Gajah Wong, dan Winongo. Sementara yang otomatis ada di Sungai Belik, Sungai Buntung, dan Sungai Manunggal," jelasnya.

Darmanto mengungkapkan pemasangan EWS otomatis ini memang sengaja dipasangkan pada sungai-sungai kecil lantaran sungai tersebut kerap mengalami luapan air.

"Memang sengaja dipasangkan di sungai-sungai kecil karena sering terjadi genangan. Hujan sebentar saja air sudah masuk dirumah warga," imbuhnya.

Perbedaan EWS otomatis dan manual ini adalah untuk EWS otomatis, alat tersebut akan berbunyi ketika air sungai sudah mencapai ketinggian tertentu.

"EWS ini otomatis akan berbunyi ketika ketinggian air sungai sudah mencapai indikator merah," bebernya.

Sementara EWS manual cara kerjanya adalah peringatan bahaya tersebut dilakukan dari kantor BPBD Kota Yogya. "Jadi teknisnya pantauan ketinggan air dilakukan menggunakan CCTV oleh petugas kami. Saat air sungai meningkat petugas kami akan langsung memberi peringatan lewat pengeras suara di EWS," katanya.

Pihaknya pun rutin melakukan pengecekan dan perawatan untuk alat-alat tersebut. "Sebulan sekali kami cek. Yang paling sering bermasalah itu pada akinya," ungkapnya.

Ia mengimbau kepada masyarakat di sekitar wilayah simulasi agar tetap tenang apabila mendengar sirine dari EWS tersebut. Namun ia juga berpesan agar masyarakat juga ikut aktif dalam memantau kondiai ketinggian air.

"Masyarakat juga harus tetap aktif untuk memantau kondisi ketinggian air saat hujan. Apalagi sudah terbentuk Kampung Tangguh Bencana (KTB) diwilayah," katanya. (Han)