RS HAPPY LAND JOGJA SIAPKAN 30 MESIN CUCI DARAH BAGI PASIEN GAGAL GINJAL
Unit Hemodialisis Rumah Sakit Happy Land Yogyakarta menambah 30 mesin baru pencuci darah untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat terutama pasien gagal ginjal . Ketiga puluh mesin pencuci darah milik RS. Happy Land ini berjenis mesin Bbraun Dialog Plus buatan Jerman yang memiliki kemampuan menangani 90 pasien perhari.
Demikian ungkap Direktur Rumah Sakit Happy Land Yogyakarta, dr. Endang Pudjiastuti, M.Kes saat peresmian Unit Hemodialisa Rumah Sakit Happy Land Yogyakarta, di jl. Ipda Tut Harsono nomor 53 Timoho Yogyakarta, Selasa, (15/04). Sedangkan, peresmiannya sendiri dilakukan oleh Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti.
Dr. Endang Pudjiastuti mengatakan kebutuhan akan layanan cuci darah di Yogyakarta selalu meningkat seiring meningkatnya jumlah pasien penderita gagal ginjal. Dikatakan Rumah sakit pemerintah tidak mampu menangani semua pasien gagal ginjal. Berdasarkan latar belakang kebutuhan ini, Rumah Sakit Happy Land sejak bulan Oktober 2008 meluncurkan pelayanan Hemodialisis dengan tujuan memberikan pelayanan dan asuhan keperawatan kepada pasien yang mengalami gagal ginjal pada saat pre, selama dan post dialisis secara cepat, tepat dan profesional, berdasarkan SAK (standart asuhan keperawatan) dan SOP dialisis. "Unit Hemodialisa RS. Happy Land juga memberikan pelayanan secara holistik berdasarkan kebutuhan Bio,Psiko,Sosio dan Spiritual pasien serta memberikan dukungan moral spritual kepada pasien dan keluarganya," ujar dr. Endang.
Lebih lanjut dijelaskan Unit Hemodialisa RS. Happy Land didisain dengan menggunakan konsep interior modern minimalis dengan suasana yang sejuk karena dilengkapi oleh Air Conditioner (AC), dan ruang tunggu yang representatif lengkap dengan air mineral. Di beberapa ruang perawatan dilengkapi dengan TV LCD monitor serta fasilitas umum lainnya.
Endang juga menjelaskan bahwa Unit Layanan Hemodialisis RS. Happy Land didukung penuh dengan sumber daya manusia yang terampil, pengalaman, dan profesional seperti dokter bersertifikat berjumlah 2 orang, Perawat bersertifikat di bawah pengawasan konsultan Ginjal dan Hipertensi berjumlah 8 orang, 2 pekarya dan satu kasir. Dan sebagai penanggungjawab adalah dr. Heru Prasanto, Sp PD, KGH.
Jam pelayanan Unit Hemodialisis Rs Happy Land dibagai dalam tiga shift yakni pagi jam 07.00-12.00 WIB, Siang jam 12.00-19.00 WIB sedang apabila kebutuhan akan hemodialisis meningkat akan ditambah waktunya. Pasien pada Unit Hemodialisis akan dikenakan tarif layanan Rp.765.000 untuk pasien single use dan Rp.600.000 untuk Re Use. Pasien juga akan diberikan obat berupa Calsium, Penambah Darah, dan Vitamin. Rs Happy Land Yogyakarta juga telah melakukan kerjasama dengan jaminan kesehatan seperti BPJS, JPKM Sleman, Jamkesda Kota, Jamkesos, Jamkesmas dalam memberikan pelayanan hemodialisis.
Sementara itu Walikota Yogyakarta, H. Haryadi Suyuti menyambut baik pengembangan Unit Hemodialisa yang dilakukan oleh RS Happy Land. Walikota berpesan kepada jajaran RS. Happy Land untuk memberikan pelayanan yang profesional, berkualitas, dan mengacu pada pendekatan better, cheaper, easier and faster. "Artinya, pelayanan yang lebih baik (better), pelayanan yang mudah, cepat, dan tidak berbelit-belit (easier), pelayanan yang lebih murah (cheaper) dan dapat menjangkau ke seluruh lapisan masyarakat," jelas Haryadi.
Walikota mengatakan kehadiran Unit Hemodialisa di RS Happy Land ini akan melengkapi pelayanan dan memberikan cakupan layanan kepada masyarakat, serta terbuka kesempatan bagi masyarakat untuk memanfaatkannya. "Unit Hemodialisa di RS Happy Land akan menjadi pilihan masyarakat Yogyakarta dan lainnya yang memerlukan tindakan cuci darah. Mengingat jumlah perngkat hemodialisa di rumah sakit Happy Land terbilang cukup banyak yakni mencapai 30 unit. Harapan saya, masyarakat tidak merasa kuatir untuk memeriksakan kesehatannya di rumah sakit Happy Land," ujar Walikota.
Persemian Unit Hemodialisa RS Happy Land ini dihadiri oleh Komandan Pangkalan Angkatan Laut DIY Letkol Laut (P) Daniel Muji Rahadi, kepala Dinas Kesehatan Propinsi, SKPD terkait di Lingkungan DIY dan Kota Yogyakarta, Ketua TP.PKK Kota Yogyakarta, Anna Haryadi Suyuti. Walikota dan rombongan juga ikut menyaksikan proses cuci darah yang tengah dijalani oleh beberapa pasien gagal ginjal. Ada beberapa dari mereka berasal dari Jawa Timur, Bantul dan beberapa tetengga. (@mix)