Pemerintah Kota Yogyakarta mengadakan evaluasi dan peningkatan kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang dihadiri oleh Walikota Bapak Hariyadi Suyuti, Kepala BPBD Bapak Agus Winarto beserta jajaran BPBD Kota Yogyakarta, Rabu (30/4). Acara ini bertempat di Lapangan Tenis Rumah Dinas Walikota dimulai dengan sarapan bersama dilanjutkan dengan sesi ramah tamah yang berisi dialog antara Bapak Walikota dan Pemadam Kebakaran (Damkar).

Menurut Agus Winarto, acara ini adalah evaluasi penanganan bencana abu Gunung Kelud yang melanda Yogyakarta akhir Februari yang lalu. Dengan munculnya berbagai persoalan teknis di lapangan, acara ini dikhususkan untuk membicarakan hal-hal terkait penanganan dan penanggulangan bencana terutama di Kota Yogyakarta. “Dari acara ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan khususnya dari unit Damkar kepada masyarakat Yogyakarta seluruhnya. Terlebih, dalam menghadapi peningkatan status Gunung Merapi beberapa waktu ini menjadi waspada, unit BPBD dan satuan damkar harus lebih tanggap jika nantinya terjadi hal-hal terburuk”, kata Agus.

Walikota Yogyakarta sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. Dalam sesi tanya jawab tersebut, Walikota Haryadi Suyuti mengatakan setiap personil khususnya Damkar dapat siap siaga setiap waktu dengan mengedepankan profesionalitas dalam semboyan “pantang pulang sebelum padam” serta  ditambahkan oleh Walikota, “walaupun nyawa taruhannya”.

“Tugas dari Damkar tidak mudah oleh karena itu dengan memperhatikan semboyan tersebut, performa dan kinerja unit Damkar harus meningkat terus dari waktu ke waktu.” katanya.

Berbagai persoalan teknis, tambah Walikota, tidak seharusnya menjadi hambatan dalam melaksanakan tugas. Oleh karena itu, dalam acara ini walikota bersedia menerima dan memproses banyak masukan dan salah satunya memberikan rekomendasi pembuatan SIM B1 dan B2 kepada Satlantas Polresta Yogyakarta bagi sopir utama dan cadangan unit Damkar.

Tidak lupa Walikota mengingatkan kepada seluruh jajaran Damkar untuk selalu menjaga kinerja, tanggungjawab dan kekompakan untuk dapat melayani masyarakat Yogyakarta secara optimal. (*/Fikri)