Pemkot Targetkan Kebun Plasma Nutfah Pisang Jadi Agro Edu Wisata
UMBULHARJO- Pemerintah Kota Yogyakarta mendorong Kebun Plasma Nutfah Pisang Kota Yogyakarta tidak sebatas menyelamatkan dan melestarikan kultivar pisang. Namun bisa dikembangkan sebagai rujukan belajar pertanian dan kegiatan usaha lainya. Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta memiliki mimpi menjadikan Kebun Plasma Nutfah Pisang sebagai agro edu wisata.
Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sugeng Purwanto mengapresiasi atas kinerja Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta dari semua sektor antara lain pertanian holtikultura, perikanan, peternakan dan pangan. Mengingat Kota Yogyakarta yang tidak memiliki lahan pertanian yang luas tapi mampu mengangkat dan mengembangkan pertanian. Selain konsep pertanian lahan sempit dengan komoditas bernilai ekonomi tinggi, ada Kebun Plasma Nutfah Pisang yang dikelola Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta.
“Kebun Plasma Nutfah ini terbesar di Indonesia dan Asia. Mempunyai koleksi sekitar 333 kultivar atau jenis pisang dari seluruh pelosok Indonesia dan sepuluh negara. Artinya ini satu aset yang luar biasa bagi Pemkot Yogyakarta,” kata Sugeng saat meninjau Kebun Plasma Nutfah Pisang Yogyakarta, Senin (21/10/2024).
Pihaknya berharap dengan kreativitas Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta bisa menginisiasi Kebun Plasma Nutfah Pisang sebagai tempat pengembangan kegiatan usaha penjualan produk pertanian dan lainnya. Dengan pengembangan itu harapannya bisa menambah pendapatan asli daerah (PAD) selain dari eksklusivisme produk dari Kebun Plasma Nutfah Pisang Yogyakarta.
“Jadi harapan kami ini bisa menjadi rujukan bagi daerah manapun. Kalau mereka mau belajar pertanian presisi, pertanian yang menghasilkan bibit unggul dan pertanian yang mengedepankan teknologi. Karena dilakukan dengan cara pengembangan kultur jaringan,” paparnya.
Menurutnya keberadaan Kebun Plasma Nutfah Pisang Yogyakarta sudah terbukti mampu mengembangkan berbagai tanaman dengan kultur jaringan dan tertata dengan baik. Sugeng juga merasakan buah pisang dari pohon pisang hasil kultur jaringan yakni Pisang Raja Bagus yang rasanya enak. Oleh sebab itu pihaknya mendorong Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta untuk terus memajukan pertanian di Kota Yogyakarta dan Kebun Plasma Nutfah Pisang Yogyakarta.
“Semoga harapannya ke depan betul-betul ini bisa terwujud. Tetap semangat, berpikir dan bertindak out of the box. Kita budayakan, kita lestarikan dan kita sampaikan kepada generasi muda supaya sustainable dan memenuhi harapan masyarakat,” ucap Sugeng.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, Sukidi mengatakan sudah mulai menata kembali Kebun Plasma Nutfah Pisang. Penataan pada blok-blok tertentu karena varietasnya harus dibongkar dan diganti dengan tanaman baru. Itu karena Kebun Plasma Nutfah mempunyai misi utama untuk menyelamatkan kultivar atau varietas yang ada. Namun diakuinya Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta selama ini juga berupaya mengembangkan Kebun Plasma Nutfah sebagai agro edu wisata.
“Kami masih punya cita-cita besar bahwa menjadikan Kebun Plasma Nutfah ini bagian dari peningkatan kesejahteraan masyarakat dan peningkatan pendapatan asli daerah Kota Yogyakarta. Jadi akan kita tata dan menjadikan Kebun Plasma Nutfah sebagai agro edu wisata,” terang Sukidi.
Sukidi menyebut selama ini memang Kebun Plasma Nutfah Pisang Yogyakarta sudah banyak dikunjungi tapi sebatas kunjungan studi masyarakat terkait pertanian. Baik para pelajar maupun masyarakat umum dari berbagai daerah. Termasuk melayani penjualan bibit pohon pisang dari berbagai daerah dan kerja sama dari Kementerian Pertanian untuk penyediaan kebutuhan bantuan tanaman pisang ke seluruh Indonesia.
“Untuk mewujudkan agro edu wisata, kita sudah melakukan penataan dan kajian-kajian. Kami juga berupaya untuk mencari dana karena tidak cuma seperti ini. Untuk menjadikan layak agro edu wisata banyak yang harus ditata,” pungkasnya.(Tri)