Keterlibatkan Masyarakat Lokal Kuatkan Ekonomi Kreatif di Yogya

PAKUALAMAN - Kota Yogyakarta telah ditetapkan sebagai Kota Kreatif Tahun 2024 oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia dengan subsektor seni rupa, pada tanggal 26 September 2024. 
Dengan status ini, Pemerintah Kota Yogyakarta semakin memperkuat posisinya sebagai pusat ekonomi kreatif di Indonesia, sekaligus meningkatkan daya saingnya di kancah Internasional.
Untuk itu, perlunya keterlibatan pelaku ekonomi kreatif dalam pembangunan Kota Yogyakarta berkelanjutan. Sehingga Kota Yogyakarta sebagai Kota Kreatif menjadi kota yang dikenal kaya akan budaya dan industri kreatifnya.
“Dengan pembentukan komunitas  ekonomi kreatif  ini, harapannya dapat menguatkan ekosistem di dalamnya dan menjadi penguat keberagaman pelaku kreatif di Kota Yogyakarta. Sehingga, ekosistem ekonomi kreatif dapat tumbuh dan berkembang secara optimal,”jelas Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya saat memberikan membuka Forum Group Discussion (FGD) Urun Rembug #4 Kota Kreatif, di 101 Style Hotel Yogyakarta, Selasa (22/10).

Kegiatan ini diikuti puluhan perwakilan akademisi, komunitas, OPD, pengusaha/bisnis yang berlangsung di 101 Style Hotel Yogyakarta, Selasa (22/10).

Kegiatan ini diikuti puluhan peserta dari perwakilan akademisi, pelaku bisnis,  komunitas, pemerintah daerah, dan media.
Dengan kolaborasi antar pelaku ekonomi kreatif dan pemerintah, harapannya dapat menjawab tantangan untuk terus berinovasi dan berkembang.
“Ini menjadi tantangan bagi kami pemerintah dan pelaku ekonomi kreatif untuk terus berinovasi dan mengembangkan potensi ekonomi kreatif di kota ini. Kami akan terus mendorong kebijakan yang mendukung para pelaku usaha kreatif, termasuk akses permodalan, promosi, dan infrastruktur sehingga terus berkembang dan menjadi lebih baik,”ungkapnya.
Sementara itu, salah satu peserta dan selaku Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Veronica Ambar Ismuwardani mengungkapkan, komunitas ekonomi kreatif di Yogyakarta tumbuh subur dan terus berkembang. Tak terkecuali   pertumbuhan yang signifikan di pasar Tradisional yakni di Pasar Prawirotaman. 
Dimana Pasar Prawirotaman telah menjadi pusat berkumpulnya para pemuda kreatif dan menjadi tempat bertemu serta bertransaksi antara pedagang dan pembeli.

Komunitas ekonomi kreatif diharapkan mampu berkolaborasi dengan pemerintah dalam pengembangan inovasi di Kota Yogyakarta.

Selain itu, terdapat fasilitas co-working space, studio musik, ruang kesehatan, ruang rapat, mini-lounge, hingga ruang ekonomi kreatif dan food court yang sudah tersertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) di tahun 2022.
“Baru-baru ini Pasar Prawirotaman menjadi pasar terbaik se-Indonesia, dalam Lomba Pasar Nasional 2024. Hasil penghargaan ini tidak terlepas dari kreatifitas para pelaku usaha terutama kreatifitas pemudanya,”ujarnya.
Untuk itu, Ambar membuka seluas-luasnya peluang kolaborasi antara pelaku ekonomi kreatif di Kota Yogyakarta untuk bergabung dan mengembangkan pasar tradisional di Kota Yogyakarta.
Selaras dengan hal tersebut, Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Wahyu Hendratmoko mengucapkan, terima kasih kepada para pelaku ekonomi kreatif di Kota Yogyakarta yang ikut meramaikan media sosial dalam peringatan HUT ke-268 Kota Yogyakarta dengan digelarnya Wayang Jogja Night Carnival (WJNC).
“Dengan keterlibatan para pelaku ekonomi kreatif ini, WJNC sangat terasa meriah dan dihadiri wisatawan. Bahkan, satu minggu sebelumnya, kunjungan wisatawan sangat membludak. Hal ini karena adanya aktivitas media sosial yang terus menerus mengenai WJNC, salah satunya dari rekan-rekan semuanya,”katanya.

Peserta diajak untuk mengkritisi  kreativitas dan inovasi dalam rangka pembangunan Kota Yogyakarta berkelanjutan.

Selanjutnya, perwakilan akademisi, Paksi Raras Alit berharap, kedepannya akan ada program-program kolaboratif yang melibatkan masyarakat lokal, wisatawan, dan pelaku usaha agar semakin memperkuat ekosistem kreatif di Kota Yogyakarta.
Selain itu, menambah akses ruang publik agar semakin memperkaya kreatifitas masyarakat Kota Yogyakarta. “Kami berharap, ekonomi kreatif ini juga melibatkan masyarakat lokal. Sehingga, mereka juga merasa memiliki Kota Yogyakarta sebagai Kota Kreatif yang mendukung warganya terus berinovasi dan berkolaborasi dengan berbagai pelaku ekonomi kreatif di Kota Yogyakarta yang harapannya dapat meningkatkan pertumbuhan perekonomian di Kota Yogyakarta,”ungkapnya. (Hes)