Percepatan Digitalisasi Layanan BAZNAS Mudahkan Masyarakat Bayar Zakat

NGAMPILAN - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Yogyakarta terus memperkuat program Zakat, Infak, Sedekah dan Dana Sosial Keagamaan Lainnya (ZIS-DSKL) di berbagai daerah. Tentunya melalui sinergi dengan lembaga-lembaga terkait optimalisasi pengelolaan dana zakat.
Dimana BAZNAS berkomitmen untuk lebih meningkatkan akuntabilitas dan efektivitas dalam penyaluran bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Hal ini diperkuat dengan diselenggarakannya Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) BAZNAS se-DIY, pada hari Rabu (23/10) di Suara Muhammadiyah (SM) Tower Hotel Yogyakarta.
Kegiatan ini membahas sejumlah inisiatif baru untuk memaksimalkan peran ZIS-DSKL dalam memberdayakan ekonomi umat. 

Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sugeng Purwanto secara simbolis menerima bantuan BAZNAS Microfinance Masjid dari BAZNAS RI untuk BAZNAS Kota Yogyakarta.

Selain itu, dapat memaksimalkan dukungan langsung kepada pelaku usaha mikro, pendidikan, serta pelayanan kesehatan bagi mereka yang kurang mampu.
“Zakat bukan hanya kewajiban keagamaan, tetapi juga dapat mendorong ekonomi umat dengan memberdayakan masyarakat melalui program-program produktif dan keberdayaan ekonomi. Hal ini merupakan langkah positif yang perlu terus ditingkatkan dan dikembangkan,”jelas Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sugeng Purwanto saat memberikan sambutan.
Untuk itu, Sugeng berharap, dalam perkembangannya BAZNAS Kota Yogyakarta terus melakukan inovasi, menjalin kemitraan dan meningkatkan pelayanan tata kelola ZIS-DSKL dari masyarakat, untuk umat.
“Saya berharap, komitmen untuk menghimpun, mengelola, dan mendistribusikan zakat dapat terkelola dengan penuh amanah dan bertanggung jawab, sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam Undang-Undang (UU) Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat,”ungkapnya.
Pada kesempatan ini,  Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sugeng Purwanto juga secara simbolis menerima bantuan BAZNAS Microfinance Masjid dari BAZNAS RI untuk BAZNAS Kota Yogyakarta.
Dimana BAZNAS MIcrofinance Masjid (BMM) merupakan layanan keuangan mikro berbasis masjid. Sehingga dapat mencegah masyarakat dari jeratan pinjaman online (pinjol).

Wakil Ketua BAZNAS RI, Makhamad Mahdum saat memberikan sambutan.

Selanjutnya, Wakil Ketua BAZNAS RI, Makhamad Mahdum mengungkapkan, perlu adanya pengembangan sumber daya manusia (SDM) agar semakin banyak ilmu yang berkembang, sehingga dapat diterapkan dalam program-program BAZNAS baik tingkat Kota/Kabupaten dan BAZNAS DIY.
“Alokasi pengembangan SDM perlu ditingkatkan. Mulai dari berani mengikuti kejuaraan maupun pembinaan untuk pengembangan SDM. Hal ini perlu dilakukan agar BAZNAS semakin berkembang,”ujarnya.
Selain itu, Ia berharap, pencatatan atau data pertumbuhan muzaki yang ada di masing-masing BAZNAS ini dapat tertata dengan rapi. “Agar pertumbuhan kenaikan muzakinya terlihat dari kurun waktu satu tahun, apakah mengalami kenaikan dan berapa persen jumlahnya. Sehingga keakuratannya juga menjadi bentuk evaluasi anggota BAZNAS,”imbuhnya.
Ia berharap, dengan upaya yang dilakukan dapat membantu pengentasan kemiskinan di wilayah, baik Kabupaten/Kota dan DIY.

Ketua BAZNAS DIY, Puji Astuti saat memberikan sambutan.

Selaras dengan hal tersebut, dalam sambutannya, Ketua BAZNAS DIY, Puji Astuti mengajak BAZNAS Kabupaten/Kota untuk meningkatkan kesadaran masyarakat muslim akan pentingnya zakat.
“saya berharap, ke depan seluruh BAZNAS baik Kabupaten/Kota dapat terus berinovasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat muslim akan pentingnya zakat dan diimbangi dengan peningkatan kualitas tata kelola zakat yang profesional dan akuntabel,”ungkapnya.
Ia berharap, percepatan digitalisasi dalam layanan BAZNAS terus meningkat. Sehingga memudahkan masyarakat dalam membayar zakat. (Hes)