Pemkot Yogya Gandeng Bantul Pasok Beras ke Pasar Rakyat
GONDOMANAN- Pemerintah Kota Yogyakarta menggandeng Pemerintah Kabupaten Bantul untuk distribusi pasokan beras ke pedagang di beberapa pasar rakyat. Beras dari produksi gabungan kelompok petani (gapoktan) Bantul dijual kepada para pedagang di pasar-pasar di Kota Yogyakarta. Pasokan beras itu merupakan implementasi dari kerja sama antar daerah untuk pengendalian inflasi daerah.
Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sugeng Purwanto mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Bantul yang merealisasikan kerja sama distribusi pasokan beras ke pasar-pasar di Kota Yogyakarta. Mengingat Kota Yogyakarta memiliki lahan sempit sehingga bukan daerah produsen. Oleh sebab itu terkait urusan pangan Kota Yogyakarta tergantung dari kabupaten lain di DIY.
“Kami menyadari Yogya bukan produsen. Wujud nyata bentuk dari kesadaran kami terkait kebutuhan pangan untuk masyarakat kota, termasuk hari ini melaksanakan kegiatan pengiriman pasokan komoditas beras dari Kabupaten Bantul ke Kota Yogyakarta,” kata Sugeng saat memantau distribusi pasokan beras dari Bantul di Pasar Beringharjo, Kamis (24/10/2024).
Pihaknya berharap kerja sama antar daerah yang merupakan komitmen bersama itu akan terus berlangsung. Termasuk diperluas untuk komoditas lain dari Bantul misalnya ada bawang merah dan cabai merah. Menurutnya dengan penguatan hubungan antar daerah Pemkot Yogyakarta dan Bantul, Kota Yogyakarta sebagai kota tujuan wisata, pendidikan dan budaya mampu mencukupi kebutuhan masyarakat.
“Pemantauan hari ini tidak hanya penting untuk memastikan bahwa pengiriman beras berjalan lancar dan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Namun juga sebagai bahan evaluasi agar ke depan, kerja sama kita bisa semakin baik. Kita perlu memastikan bahwa distribusi pangan dari daerah produsen ke daerah konsumen, seperti Kota Yogyakarta bisa berjalan lancar efisien dan tepat waktu,” terangnya.
Pemkot Yogyakarta dan Pemerintah Kabupaten Bantul telah menyepakati perjanjian kerja sama tentang pengendalian inflasi pada bulan November 2023. Salah satu implementasi dari kerja sama antar daerah itu adalah pengiriman pasokan beras dari Bantul ke pasar-pasar di Kota Yogyakarta. Total distribusi pasokan beras dari Gapoktan Bantul ke Yogyakarta sekitar 6,3 ton. Beras itu didistribusikan ke Pasar Beringharjo, Prawirotaman, Kranggan, Demangan, Sentul dan Kotagede.
Sementara itu Penjabat Sementara Bupati Bantul Adi Bayu Kristanto menyampaikan atas nama Pemkab Bantul mengapresiasi sinergi dan kolaborasi antara Pemkot Yogyakarta dengan Pemerintah Kabupaten Bantul melalui pengiriman beras dari Gapoktan Bantul ke pasar-pasar di Kota Yogyakarta. Hal itu sebagai upaya kolaboratif untuk memastikan ketersediaan bahan pangan dengan harga terjangkau serta menjaga rantai pasok dan daya beli masyarakat sehingga dapat mengendalikan inflasi.
“Kerja sama antara daerah ini menguatkan konektivitas antar daerah untuk bersimbiosis mutualisme dalam upaya mensejahterakan rakyat. Kerja sama antar daerah ini juga memiliki peran strategis membantu petani di Kabupaten Bantul dalam penyerapan hasil panen,” tambah Adi Bayu.
Salah satu pedagang Pasar Beringharjo, Menthuk menyambut baik distribusi pasokan beras dari gapoktan Bantul ke pedagang beras di Pasar Beringharjo. Ia merasa terbantu karena pasokan beras lancar dan harganya lebih murah dibandingkan beras dari daerah lain. Dia menyebut harga beras medium saat ini di pasaran cukup stabil sekitar Rp 13.000/kg. “Ya lancar. Kita jadi kalau (kurang stok) beras langsung pesan. Harganya lebih murah ini,” ujar Menthuk.
Sedangkan perwakilan Gapoktan dari Asosiasi Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat Bantul Sumantri merasa senang dengan kerja sama pengiriman pasokan beras dari Bantul ke pasar-pasar di Kota Yogyakarta. Beras yang distribusikan merupakan jenis beras medium hasil panen terbaru dengan harga jual sekitar Rp 13.000/kg. ”Ya senang, lancar. Jadi istilahnya kita ada pasar. Dari segi harga masuklah,” imbuh Sumantri.(Tri)