Pemkot Yogya Gelar Gender Champion Award 2024   

UMBULHARJO- Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) kembali menggelar Gender Champion Award 2024. Penghargaan itu merupakan apresiasi bagi individu, komunitas, pelaku usaha, Aparatur Sipil Negara (ASN) serta perangkat daerah untuk mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender di Kota Yogyakarta.

“Penghargaan ini sebagai apresiasi bagi individu, masyarakat, komunitas, pelaku usaha atas peran serta keterlibatannya dalam mewujudkan pembangunan yang berperspektif gender menyasar lima kelompok rentan yaitu perempuan, anak, lansia, difabel dan orang miskin,” kata Kepala DP3AP2KB Kota Yogyakarta Retnaningtyas saat dikonfirmasi, Jumat (25/10/2024).

Pendaftaran Gender Champion Award 2024 dibuka 15-31 Oktober 2024. Ada 4 kategori peserta Gender Champion Award yaitu individu, komunitas atau kelompok masyarakat, pelaku usaha, ASN dan perangkat daerah. Masyarakat dapat mendaftar seleksi Gender Champion Award 2024 melalui link pendaftaran di https://linktr.ee/genderchampion. Para penerima penghargaan Gender Champion Award akan diumumkan pada 28 November 2024.

“Sampai saat ini baru sepuluh orang kategori perorangan yang sudah mendaftar,” imbuhnya.

Retnaningtyas menjelaskan seleksi Gender Champion Award 2024 meliputi seleksi administrasi berupa pengisian form dan seleksi wawancara online. Sedangkan untuk kategori perangkat daerah penilaian didasarkan pada penyusunan Perencanaan dan Penganggaran yang Responsif Gender (PPRG) beserta inovasinya dalam mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender. 

“Kriterianya memahami konsep gender, memiliki konsentrasi dan aksi nyata terhadap kebutuhan kelompok afirmasi gender di Kota Yogyakarta,” papar Retna atau akrab disapa Eno.

Salah satu kegiatan DP3AP2KB Kota Yogyakarta untuk mendorong terciptanya kesetaraan dan keadilan gender

Dia menyebut data Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa Kota Yogyakarta berhasil menurunkan Indeks Ketimpangan Gender menjadi 0,151 pada tahun 2023, turun 0,093 poin dari tahun sebelumnya. Penurunan ini mengindikasikan adanya upaya yang konsisten dalam menciptakan lingkungan yang lebih setara bagi perempuan. Selain itu, lanjutnya, ada peningkatan Indeks Pembangunan Gender sebesar 0,20 poin juga menguatkan tren positif ini.

“Namun untuk mencapai kesetaraan gender secara penuh, perlu fokus yang lebih besar dalam meningkatkan partisipasi perempuan di bidang politik, ekonomi, dan sosial. Upaya- upaya seperti mendorong lebih banyak perempuan untuk mencalonkan diri dalam pemilihan umum, mendukung pengembangan karir perempuan dan menciptakan peluang ekonomi yang setara perlu terus digalakkan,” terangnya.

Eno menyampaikan berbagai upaya dilakukan DP3AP2KB Kota Yogyakarta untuk menciptakan kesetaraan dan keadilan gender antara lain sosialisasi tentang gender kepada masyarakat, pendampingan dan meningkatkan kapasitas kelompok- kelompok usaha perempuan. 

Di samping itu memberikan pendampingan bagi perempuan penyintas kekerasan agar semakin berdaya dan tidak lagi menjadi korban kekerasan. Termasuk memberikan pelatihan PPRG bagi seluruh perangkat daerah agar program-program yang dilakukan Pemkot Yogyakarta melalui perangkat daerah mampu mengakomodir kebutuhan kelompok afirmasi gender. (Tri)