Rebranding Yogya City of Festival Diharapkan Tingkatkan Lama Tinggal Wisatawan

MERGANGSAN - Dalam upaya memperkuat  Kota Yogyakarta sebagai Kota Pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan, Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta menyelenggarakan, Talk Show bertemakan ‘Sinergi Wujudkan Quality Tourism and Sustainable Tourism di Kota Yogyakarta’ pada hari Senin (28/10) di Greenhost Boutique Hotel Yogyakarta.
Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sugeng Purwanto yang juga menjadi salah satu narasumber pada kesempatan tersebut mengatakan, Kota Yogyakarta saat ini terus mengembangkan pariwisata berbasis budaya dengan mengembangkan kawasan cagar budaya sebagai destinasi pariwisata unggulan. 
Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dengan rebranding Kota Yogyakarta sebagai City of Festival, sebagaimana tertuang dalam RPJPD Kota Yogyakarta Tahun 2025-2045. 
Hal ini direalisasikan pada tahun  2024 ada sebanyak 184 event skala nasional maupun internasional yang diselenggarakan di Kota Yogyakarta, seperti ArtJog, Kustom Fest, Pasar Kangen, Jogja Spoor Festival, J Wayang Jogja Night Carnival (WJNC), Jogja NETPAC Asian Film Festival (JAFF), dan sebagainya.

Salah satu festival yang diselenggarakan di Kota Yogyakarta Winongo Jogja River Festival #2 Ajak Masyarakat Jaga Kelestarian Sungai.

Tambahnya, Kota Yogyakarta sebagai kota pariwisata masih sangat terbuka lebar untuk para investor pariwisata, terlebih dengan pesona budaya dan sejarahnya yang kaya, menawarkan peluang investasi yang menarik di sektor pariwisata terlebih kota Yogyakarta masih menjadi tujuan favorit bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.  
"Kami ingin memastikan bahwa setiap wisatawan yang datang ke Yogyakarta mendapatkan pengalaman yang mendalam dan bermakna. Lebih dari sekadar jumlah, kami fokus pada kualitas wisatawan dan dampak positif yang bisa mereka ceritakan serta kembali lagi ke Kota Yogyakarta,"jelas Sugeng Purwanto saat memberikan sambutan.
Tak hanya itu, lama tinggal wisatawan atau Length Of Stay (LOS) di Kota Yogyakarta menunjukkan peningkatan pada tahun 2024 mulai Bulan Januari-September tingkat hunian wisatawan berada di angka 1,753 hari. Hal tersebut sudah mendekati target tahun 2024 dimana LOS berada di angka 1,8 Hari.
“Kami terus berkomitmen meningkatkan LOS dengan menyesuaikan  karakteristik Kota Yogyakarta dan memasarkan segala keunikan yang ada. Melalui acara ini, harapannya  kolaborasi dapat terjalin dan mampu meningkatkan umkm melalui Krisna Nusantara dan Green House Boutique Hotel,”ungkapnya.
Sementara itu, Corporate General Manager Greenhost Boutique Hotel, Vivie Elizabeth sangat kagum tentang keunikan, seni dan budaya yang ada di Kota Yogyakarta. Dimana, beberapa lukisan yang dipajang yang merupakan hasil pelukis lokal laris dibeli oleh kolektor ataupun wisatawan yang datang ke Greenhost Boutique Hotel Yogyakarta.
“Kami merangkul perupa dan seniman lokal yang ada di Kota Yogyakarta dalam bingkai pameran lukisan yang sering kami selenggarakan untuk mengangkat sisi lain keunikan di Kota Yogyakarta"ujarnya.

Kegiatan ini diikuti Owner Krisna Nusantara Ajik Krisna dan Corporate General Manager Greenhost Boutique Hotel, Vivie Elizabeth pada hari Senin (28/10) di Greenhost Boutique Hotel Yogyakarta.

Di sisi lain, Owner Krisna Nusantara Ajik Krisna, mengapresiasi kesempatan ini. Ia mengungkapkan, ada 180 UMKM dan 2.500 produk dari Kota Yogyakarta-DIY yang di display di Krisna Nusantara. “Kami ingin membantu para UMKM Kota Yogyakarta dengan menghadirkan toko oleh-oleh Krisna. Ini merupakan salah satu upaya dalam mendorong UMKM di Kota Yogyakarta maju dan berkembang,”ungkapnya. (Hes)