Dinkes Imbau Masyarakat Aktif secara Fisik, Cegah Penyakit Stroke
Umbulharjo – Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Kesehatan terus berupaya mengajak masyarakat menerapkan pola hidup sehat untuk mencegah Penyakit Tidak Menular (PTM) termasuk salah satunya stroke.
Kepala Seksi Pencegahan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Bidang P2P PD SIK Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Iva Kusdyarini mengatakan, penyakit stroke dapat dicegah sedini mungkin, salah satu carannya adalah dengan menjadi aktif secara fisik.
“Peringatan Hari Stroke Sedunia atau World Stroke Day yang setiap tahunnya diperingati pada tanggal 29 Oktober, yang digelar dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenali faktor risiko dan mengadopsi gaya hidup yang lebih sehat,” katanya saat dikonfirmasi belum lama ini.
Pihaknya menyatakan bahwa saat ini Indonesia tengah menghadapi beban tinggi penyakit katastropik seperti stroke, penyakit jantung dan pembuluh darah, diabetes, ginjal dan kanker. Di mana faktor risiko tertinggi penyebab kematian dan kesakitan dari PTM adalah hipertensi, merokok, asupan gula, garam dan lemak tinggi, serta indeks massa tubuh tinggi atau berat badan berlebih.
“Permasalahannya adalah sedikit dari penderita PTM yang mengetahui dirinya sedang sakit. Sehingga urgensi deteksi dini untuk pencegahan dan pengelolaan faktor risiko PTM ini sangat penting. Termasuk penyakit stroke yang dapat dicegah melalui pengendalian faktor risikonya seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dislipidemia, gangguan jantung, kurangnya aktivitas fisik, diet atau pola makan yang tidak sehat, stress, serta mengkonsumsi alkohol,” terangnya.
Dinas Kesehatan juga memiliki program deteksi dini stroke di 18 Puskesmas, lanjut Iva. Melalui pemeriksaan profil lipid untuk pasien Hipertensi dan atau Diabetes Melitus bagi warga atau yang berdomisili di Kota Yogya berusia 40 tahun ke atas secara gratis.
“Dalam satu tahun bagi warga ber-KTP atau domisili Kota Yogya sepanjang tahun bisa melakukan deteksi dini stroke di puskesmas sebanyak satu kali. Untuk jadwalnya menyesuaikan layanan tipa puskesmas. Silakan manfaatkan layanan ini dengan terus menerapkan pola hidup sehat dan melakukan aktivitas fisik,” ujarnya.
Pihaknya menjelaskan, berdasarkan data kunjungan di 18 Puskesmas Kota Yogyakrta sepanjang tahun 2023 terdapat 4.365 pasien dengan diagnosis stroke, sedangkan hingga September 2024 terdapat 3.379 pasien.
“Diperlukan upaya yang lebih masif dengan melibatkan berbagai pihak, baik dari pemerintah, akademisi, organisasi profesi, sektor swasta juga masyarakat, untuk meningkatkan capaian deteksi dini stroke sebagai upaya menurunkan risiko stroke,” jelasnya. (Jul)