PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA GELAR PASAR PERTANIAN

Kota Yogyakarta yang minim sekali dengan lahan pertanian, namun tidak begitu saja mengabaikan tentang pertanian. Hal tersebut dibuktikan oleh 30 Gapoktan yang berpameran tentang pertanian serta bahan olahan Pangan di Halaman Belakang Balaikota Timoho/ Halaman Parkir sisi Selatan, dan Rumah Dinas Walikota Yogyakarta. Pameran yang berlangsung selama satu minggu ini diresmikan oleh Walikota Yogyakarta, Drs. Haryadi Suyuti.  Senin (19/05).
Dikatankan Walikota, pertanian merupakan hal yang terpenting di negara tercinta, namun demikian dengan terbatasnya lahan pertanian yang ada, pertanian kota bersifat  rekreatif hobiis, yang mestinya memerlukan perlakuan yang lebih, dibanding dengan pertanian yang sesungguhya.
Selain yang sifatanya hobiis, perlu juga penanganan ketahanan pangan yang menutut dengan pengolahan bahan pangan yang ada disekitar, serta harus melibatkan kaum perempuan untuk mengolah bahan pangan tersebut, terlebih merawat pertanian yang sifatnya hobiis. " Para peserta pameran khususnya tanaman hias, selain menjual tanamannya, sebaiknya juga memberikan cara-cara merawat tanaman tersebut dengan baik dan benar, sehingga tanaman yang dibeli oleh konsumen tidak layu bahkan mati, namun menjadi lebih indah", tandas Haryadi.
Hal senada dikatakan Kepala Dinas Perindustrian, perdagangan, Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta, Drs. Suyono, gelar Pasar Tani ini menjawab kegalauan dari masyarakat bahwa Kota Yogyakarta dengan lahan yang sempit, mampu untuk bertani, baik melalaui tabulampot maupun tanaman hias yang dapat dipasarkan dan bisa dikunjungi.
“ Selama ini ada dua tempat yang yang sering dikunjungi, yakni Mall dan Rumahsakit, Kalau Mall mereka berbelanja, kaalau rumah sakit si sakit hanya menderita dua hal yakni Kuarang Nutrisi dan kurang serat. Untuk itu Pasar Tani yang kami gelar ini menjawab beberapa pertanyaan, selain untuk rekreasi juga Kota Yogyakarta yang kurang lahan pertanian ini bisa memenuhi apa yang diperlukan warga Masyarakat”, katanya.
Sementara itu menurut Ka. Sie. Bimbingan usaha dan Budidaya Bidang Pertanian Peternakan dan Perikanan, Drh. Sri Panggarti menjelaskan, Pasar Tani yang digelar merupakan kegiatan rutin tahunan yang digelar berpindah-pindah di tempat strategis. Hal ini dilakukan agar warga yang tergabung dalam binaanya, baik Pertanian, Peternakan maupun perikanan dapat memasarkan barang olahannya, dan dikenal oleh khalayak ramai.
“ Kami menggelar Pasar Pertanian ini sengaja di tempat yang strategis agar dikujungi warga, bukan tidak beralasan kami menggelar di Halaman Belakang Balaikota atau Parkir selatan ini, sebab tempat ini selain strategis juga berada di tengah-tengah warga masyarakat”, katanya.
Panggarti Berharap, kegiatan yang digelarnya mendapatkan respon dari warga masyarakat untuk mengunjungi Pasar tersebut, dan nantinya warga masyarakat mandiri dengan mengolah bahan pangan sendiri.