November Pemkot Kembali Gelar Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAS)

Umbulharjo-Pemerintah Kota (Pemkot) Yogya kembali menggelar Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) di Bulan November ini. Pada BIAS kali ini sasarsnnya adalah siswa kelas 1 SD atau anak 7 tahun, siswa kelas 2 SD atau anak usia 8 tahun, dan siswa kelas 5 SD atau anak usia 11 tahun dengan jumlah sasarannya adalah 17.687 anak.

Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular (P2M) dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogya, Endang Sri Rahayu mengatakan vaksin ini selain untuk siswa SD Negeri juga untuk siswa SD Swasta.

Pada siswa kelas 1 diberikan vaksin Difteri Tetanus (DT), sementara siswa kelas 2 dan 5 diberikan vaksin Tetanus Difteri (TD). 

"Vaksin TD ini merupakan imunisasi lanjutan dari imunisasi DT. Kedua vaksin ini diberikan kepada anak untuk mencegah penyakit difteri dan tetanus," jelasnya saat di hubungi, Kamis (7/11/2024).

Namun bagi anak yang tak bersekolah formal, dapat mengikuti program imunisasi ini dengan mendaftarkan diri ke puskesmas terdekat. 

“Pasti mendapat layanan yang sama dengan yang sekolah formal, semuanya dilayani dengan baik,” terangnya.

Pelaksana imunisasi adalah petugas puskesmas terdekat dengan sekolah yang akan berkunjung selama program ini berjalan.

"Jadi memang jadwalnya berbeda-beda tergantung hasil koordinasi antara Puskesmas dan masing-masing sekolah di wilayah," ujarnya.

Pihaknya mengimbau semua pihak untuk berperan aktif dan mendukung dalam pelaksanaan BIAS tahun 2024 di Kota Yogya. Dukungan tersebut diharapkan agar bisa tercapai herd immunity yang tinggi, merata, dan berkualitas.

Menurutnya vaksin adalah hak anak dan setiap orang tua memiliki kewajiban untuk memberikannya.

"Mencegah anak terserang penyakit berbahaya adalah langkah untuk menciptakan generasi emas. Dengan demikian, cita-cita mewujudkan bangsa yang kuat bisa tercapai," ujarnya.

Endang pun tak memungkiri masih banyak orang tua yang masih menolak pemberian vaksin terhadap anaknya. Untuk itu pihaknya terus melakukan berbagai edukasi kepada masyarakat.

"Kami rutin memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya vaksinansi untuk anak. Bahkan kita juga kerap mengundang narasumber ahli untuk memberikan edukasi terkait hal tersebut," ungkapnya.

Pihaknya pun menuturkan, orang tua tidak perlu khawatir akan dampak vaksin ini. Sebab sebelum vaksin, dokter yang bertugas akan melakukan pengecekan kesehatan terlebih dahulu.

"Dilakukan skrining kesehatan untuk mengetahui kondisi anak. Kalau tidak sehat betul akan ditunda," ujarnya. 

Endang berharap capaian BIAS November ini dapat melebih capaian BIAS pada bulan Agustus lalu. Capaian BIAS bulan Agustus lalu untuk vaksin Measles and Rubela (MR) yang menyasar siswa kelas 1 SD cakupannya mencapai 94,7 persen.

Sementara untuk sasaran siswa kelas 5 SD dengan vaksin Human Papillomavirus (HPV) mencapai 96,5 persen, dan untuk kelas 6 dengan vaksin yang sama mencapa 97,3 persen. (Han)