Pemkot-KPU Edukasi Pemilih Lewat Simulasi Pemungutan Suara Pilkada Yogya

KOTAGEDE- Pemerintah Kota Yogyakarta berkomitmen mewujudkan penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (pilkada) Kota Yogyakarta yang aman, tertib, damai dan lancar. Untuk itu Pemkot Yogyakarta mengapresiasi dan mendukung Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta yang mengadakan simulasi pemungutan suara dan penghitungan suara pilkada Kota Yogyakarta.
Mantri Pamong Praja Kemantren Kotagede, Komaru Ma'arif mewakili Penjabat Wali Kota Yogyakarta mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada penyelenggara simulasi pemungutan suara dan penghitungan suara pilkada Kota Yogyakarta. Baik jajaran KPU Kota Yogyakarta maupun Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Yogyakarta, DIY sampai Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara(PPS) serta Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS).

Pemilih menerima surat suara dari petugas KPPS saat simulasi pemungutan suara dan penghitungan suara Pilkada Kota Yogyakarta.

"Terima kasih atas semangat dan dedikasi dalam rangka untuk menyukseskan pelaksanaan pilkada 2024," kata Komaru saat simulasi pemungutan suara dan penghitungan suara pilkada Kota Yogyakarta di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 15 Prenggan, Sabtu (9/11/2024).

Menurutnya dengan adanya simulasi itu para petugas  dan masyarakat bisa mengetahui  proses, mekanisme dan tahapan-tahapan yang harus dilalui saat hari H pemungutan dan penghitungan suara pilkada.

Termasuk sebagai bahan perubahan atau antisipasi manakala ada persoalan- persoalan muncul yang tidak diduga sehingga diharapkan pada hari H  berjalan baik dan lancar.

Warga menggunakan hak pilihnya dengan mencoblos surat suara di bilik suara dalam simulasi pemungutan suara pilkada Kota Yogyakarta.

"Tentu kami dari pemerintah bisa mensuport atau sinergi kerja sama dengan penyelenggara. Kami juga mengapresiasi kepada masyarakat. Ini suatu kolaborasi yang harapan kita agar hajat pesta demokrasi bisa berjalan lancar dan optimal dan menghasilkan yang memang betul-betul didambakan masyarakat," tuturnya.

Sementara itu Ketua KPU Kota Yogyakarta Noor Harsya Aryo Samudro mengatakan simulasi itu diadakan untuk mendapatkan gambaran utuh dan riil pemungutan dan perhitungan suara Pilkada Kota Yogyakarta.  Mulai sejak pagi diawali dari pelantikan KPPS, pembukaan kotak, persiapan, pemungutan suara sampai perhitungan suara.Terutama agar petugas melaksanakan buku panduan KPPS sebagai pedoman teknis.

Warga memasukan surat suara yang telah dicoblos ke kotak suara.

"Harapannya KPU Kota Yogyakarta, PPK, PPS dan KPPS dapat mengetahui  prosedur atau tata cara  pemungutan suara  dan perhitungan suara dan pelayanan yang aksesibel bagi warga," tambah Harsya saat ditemui di sela simulasi.

TPS 15 Prenggan dengan 503 pemilih dipilih untuk simulasi karena memiliki kategori kelompok rentan seperti lansia dan difabel serta pemilih pemula. Simulasi itu juga untuk mengedukasi para pemilih terutama pemilih pemula terkait cara menggunakan hak pilih dan teknis memilih dengan cara mencoblos surat suara. Hanya ada satu surat suara dalam Pilkada. Dalam simulasi menggunakan spesimen surat suara yang berukuran sama dengan surat suara asli. Gambar dan nomor pada surat suara juga tidak menampilkan paslon pilkada yang sebenarnya.

Warga mencelupkan ke tinta biru yang dibantu petugas KPPS usai mencoblos sebagai penanda telah menggunakan hak pilih.

Salah satu warga Kampung Trunojayan, Prenggan Dika Amelia menyambut baik simulasi pemungutan suara dan penghitungan suara pilkada Kota Yogyakarta. Sebagai pemilih pemula, simulasi itu membantu dirinya untuk menggunakan hak pilih pada surat suara dalam pilkada. 

"Sangat membantu yang belum pernah mencoblos(memilih dalam pemilu). Saya kan baru sekali ini mencoblos. Ya bisa tahu dulu sebelum besok coblosan," ucap Amel.(Tri)

Lokasi TPS harus bisa diakses warga berkebutuhan khusus seperti menggunakan kursi roda.