Antisipasi Pohon Tumbang, DLH Prioritaskan Pemangkasan di 13 Titik

 

Gondokusuman - Pemerintah Kota Yogyakarta terus meningkatkan kesiapan dalam mengantisipasi potensi pohon tumbang, terutama di musim hujan yang rawan cuaca ekstrem. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta telah melakukan pendataan dan penyisiran pohon-pohon di berbagai titik sejak sekitar 1,5 bulan terakhir.

 

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Ruang Terbuka Hijau Publik DLH Kota Yogyakarta, Rina Aryati Nugraha, dalam wawancarai di kantornya pada Senin (18/11.

 

“Terdapat 13 titik yang menjadi prioritas kami, seperti di kawasan Lempuyangan, Jalan Hayam Wuruk, dan Jalan Veteran. Pohon-pohon yang kondisinya melebihi batas aman akan segera kami tangani, dengan Pohon Waru menjadi prioritas utama," ujar Rina

 

Rina menyebutkan bahwa Pohon Waru menjadi prioritas utama dalam program pemangkasan dan pemeliharaan pohon di Kota Yogyakarta. Meskipun bukan termasuk pohon yang tercatat dalam inventaris DLH, Pohon Waru tetap menjadi perhatian serius karena memiliki beberapa karakteristik yang cukup riskan.

 

"Pohon Waru cukup banyak di berbagai titik, ini memiliki kriteria fisik yang mudah patah, terutama pada cabang dan rantingnya yang lebih rapuh. Ini menjadikannya lebih rawan tumbang, terutama saat cuaca buruk atau angin kencang," jelasnya.

 

Kepala Bidang RTHP DLH Kota Yogya, Rina Aryati Nugraha

 

Pihaknya mengungkapkan sebanyak 20 ribu-an pohon yang tersebar di Kota Yogyakarta yang termasuk dalam aset DLH. Jenis pohon yang paling banyak ditemui adalah Pohon Angsana dan Tanjung, selain itu ada Pohon Asem Jawa, Pohon Sawo, Pohon Tabebuya, dan beberapa jenis Pohon Beringin. Menurut Rina, dengan jumlah pohon yang harus diawasi cukup banyak, keterbatasan alat pemangkasan menjadi salah satu tantangan utama.

 

"Saat ini kami hanya memiliki dua alat pemangkasan. Karena itu, jadwal pengerjaan harus diatur bergantian berdasarkan prioritas. Kami mengutamakan laporan warga yang masuk melalui aplikasi Jogja Smart Service (JSS) atau laporan langsung kepada DLH, selain menangani kejadian tak terduga," jelasnya.

 

Rina juga mengajak masyarakat untuk proaktif melaporkan kondisi pohon yang dianggap membahayakan, sehingga DLH dapat segera mengambil langkah pencegahan. “Kami terus berupaya memberikan yang terbaik meskipun ada keterbatasan, karena keselamatan dan kenyamanan masyarakat adalah prioritas kami,” tutupnya.

 

Upaya antisipasi ini menjadi salah satu bentuk komitmen DLH Kota Yogyakarta untuk menjaga keselamatan dan pelestarian ruang hijau publik di tengah perubahan cuaca yang tidak menentu. Sehingga menurut Rina, Kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah sangat penting.

 

Sementara itu, Penata Layanan Operasional Bidang Ruang Terbuka Hijau Publik DLH Kota Yogyakarta, Sumardiyono, menjelaskan DLH telah membagi wilayah pemangkasan pohon ke dalam tiga zona untuk meningkatkan efektivitas penanganan pohon rawan tumbang. Pembagian zona ini bertujuan untuk mempermudah pemantauan dan perawatan pohon di seluruh wilayah kota.

 

Dokumentasi DLH Kota Yogya, Pemangkasan pohon di Kawasan Lempuyangan

 

“Zona pertama mencakup kawasan timur Kali Code, selatan menuju Lempuyangan, serta ke timur hingga Jalan Timoho dan batas kota. Zona kedua meliputi  barat kali code mulai dari jalan sisingamangaraja   ke utara sampai  jalan am sangaji ke utara sampai batas kota. Sedangkan zona ketiga, dari Jalan Kusumanegara, Jagalan, Sultan Agung, hingga timur Kali Code ke arah timur sampai Kotagede,” terang Sumardiyono.

 

Selain itu, dalam penanganan pohon tumbang, DLH bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan PLN. BPBD bertugas mengevakuasi pohon yang tumbang, sementara DLH turut serta dalam proses evakuasi tersebut. PLN juga berperan dalam memangkas pohon yang mengenai kabel listrik sebelum dilanjutkan oleh DLH untuk penyelesaian pemangkasan. (Chi)