40 Jenis Jajanan Pasar  Gratis  Dicicipi Pengunjung

Sebanyak 40 jenis jajanan pasar  tradisional khas Yogyakarta, seperti apem, lemper, gethuk, tiwul, gejrot, kipo,jadhah, tempe, cemplon, gathot, enting-enting, wajik dan lainnya  dicicipi gratis  oleh pengunjung dari warga masyarakat Yogyakarta dan wisatawan pada acara Festival Jajanan Pasar Kota Yogyakarta, Rabu,(4/6) di halaman Monumen Serangan Oemoem 1 Maret  , Jalan Margo Mulyo Yogyakarta.  Festival jajanan pasar ini digelar untuk memeriahkan hari ulang tahun Pemerintah Kota Yogyakarta  ke-67 tahun.


Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pertanian (Peridagkoptan)  kota Yogyakarta  Suyana mengatakan kegiatan  ini bertujuan untuk  kembali mengenalkan kepada warga masyarakat akan jajanan tradisional  yang berasal dari Yogyakarta. Dikatakan semua makanan tradisional  yang ditampilkan dalam festival ini diolah dengan menggunakan bahan dasar lokal. "Semuanya menggunakan bahan dasar lokal. Bahan yang kita miliki dan dihasilkan dari tempat kita (Yogyakarta). Contohnya garut, ubi ungu, talas dan lainnya yang terdapat di sekitar kita. Semua bahan ini memiliki serat yang tinggi sehingga sangat baik untuk kesehatan kita," ujar Suyana.


Suyana menambahkan, pihaknya akan terus mendorong  warga masyarakat kota Yogyakarta untuk mencintai dengan mengonsumsi jajanan tradisional Yogyakarta. Suyana juga akan mendorong para pengusaha yang bergerak di bidang kuliner, rumah makan, restoran, hotel, perkantoran swasta, dan pemerintah untuk  menyuguhkan jajanan tradisonal dalam setiap acara dan  kegiatan mereka.  Hal ini dikatan sebagai bentuk melestarikan makanan tradisonal dan ikut membantu mempromosikan kepada pihak luar akan kekayaan kuliner yang dimiliki oleh Yogyakarta.


Festival jajanan pasar Kota Yogyakarta ini diikuti oleh para pengusaha UMKM dari  14 kecamatan yang ada di kota  Yogyakarta dan satu asosiasi pengusaha jasa boga. Selain itu juga, diadakan berbagai kegiatan seperti demo masak pembuatan makanan olahan tradisonal.
Walikota Yogyakarta dalam sambutannya dibacakan oleh Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta, Rr. Titik Sulastri mengatakan sangat berapresiasi dengan kegiatan ini. Walikota menambahkan salah satu daya tarik  tujuan wisata kita adalah kuliner. Melalui wisata kuliner para wisatawan  akan memperpanjang lama tinggal di Yogyakarta. Maka, Walikota mengajak semua elemen masyarakat untuk ikut mendukung  dan mengembangkan kuliner khususnya jajanan tradisional   yang ada di wilayahnya masing-masing. Walikota juga mengajak masyarakat untuk mengembangkan keanekaragaman makanan tradisional khas Yogyakarta  dengan memperhatikan kenekaragaman bahan, keterampilan dan teknologi dalam pengolahan makanan tradisional serta cara penyajiannya.


Walikota menghimbau  masyarakat pencinta jajanan tradisional pasar  utnuk tidak boleh puas dengan makanan tradisional yang telah ada tetapi harus melakukan inovasi yang baru. "Kita  tidak dapat menutup mata bahwa apabila kita tidak berupaya untuk mengembangkan dengan keras, keberadaan jajanan tradisonal pasar khas Yogyakarta akan terpinggirkan oleh  jajanan yang serba instan," ujar Walikota.  Walikota mengajak masyarakat Yogyakarta untuk mengomsumsi jajanan tradisional, karena dengan mengomsumsi jajanan tradisional ini secara tidak langsung ikut juga melestarikannya.
Acara festival ini dihadiri oleh para lurah dan camat sekota Yogyakarta dan dimeriahkan dengan lomba makan jajanan pasar.  Pembukaan dimeriahkan dengan penampilan seni Gejok lesung dan musik keroncong. Festival ini akan berlangsung selama dua hari, Rabu dan Kamis, (4-5/6). (@mix)