25 Kamwis di Kota Yogya Raih Penghargaan Dinas Pariwisata
Pakualaman - Sejumlah 7 dari 25 Kampung Wisata mendapatkan penghargaan dari Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta dalam Awarding Penilaian untuk ADWI 2025 pada Selasa (26/11/2024) di Hotel Jambuluwuk.
Kampung Wisata Kauman meraih penilaian terbaik pada kategori daya tarik, kategori paket wisata Taman Sari, digitalisasi oleh Cokrodiningratan, kategori amenitas Dipowinatan, Suryatmajan produk kreatif, Sosromenduran pada kelembagaan dan kategori resiliensi Warungboto.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Wahyu Hendratmoko menjelaskan, penghargaan tersebut juga merupakan bentuk pendampingan kepada 25 kampung wisata dalam memperkuat atraksi, amenitas dan akses.
"Ini merupakan bentuk penghargaan kepada kampung wisata sekaligus memotivasi para pengelola termasuk Kelompok Sadar Wisata atau Pokdarwis dalam mengembangkan potensi yang dimiliki. Sekaligus memberikan pendampingan kampung wisata dalam memenuhi indikator Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia" jelasnya.
Pihaknya menyatakan sinergi dan kolaborasi dengan kampung wisata menjadi halnya penting yang dapat meningkatkan daya tarik pariwisata, khususnya dalam menambah masa tinggal wisatawan di Kota Yogya. Di mana length of stay wisatawan sebesar 1,76 dari target 1,8 hari di tahun 2024.
"Prediksi di bulan Desember di Kota Yogya akan ada pergerakan wisatawan atau pemudik sebanyak 1.450.000 orang. Ini jelas potensi pasar yang dapat dimanfaatkan untuk mempromosikan berbagai potensi wisata yang dimiliki Kota Yogya termasuk kampung wisata," terangnya.
Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sugeng Purwanto menyampaikan, kehadiran kampung wisata menjadi bukti bagaimana keterbatasan luas wilayah dan sumber daya alam yang ada di Kota Yogya dapat dilihat sebagai peluang oleh masyarakatnya melalui kreativitas dan inovasi.
"Indeks Pembangunan Manusia Kota Yogya menjadi yang tertinggi di Indonesia, ini menggambarkan bagaimana sumber daya manusia yang dimiliki luar biasa. Termasuk bagaimana 25 kampung wisata hadir melalui ide kreatif dan inovatif, menggali dan mengembangkan potensi serta keunikan yang dimiliki," ujarnya.
Pihaknya menekankan keberhasilan kampung wisata tidak hanya diukur dari jumlah wisatawan atau penghargaan yang diraih, tapi juga bagaimana pemberdayaan masyarakat dan pelestarian budaya dilakukan secara berkelanjutan.
"Kampung wisata harus menjadi cerminan dari semangat guyub rukun masyarakat dengan budaya adiluhung yang dimiliki. Harapannya kolaborasi yang kuat antara pemerintah, masyarakat, pelaku usaha, akademisi dan komunitas dapat terus berjalan dalam pengembangan kampung wisata yang berdaya saing dan berkelanjutan," imbuhnya.
Sementara itu salah satu penerima penghargaan Andreas Danar Kristiyanto dari Kampung Wisata Suryatmajan mengatakan, pengembangan potensi wisata terus dilakukan termasuk penawaran paket wisata dan produk kreatif yang telah dimiliki.
"Kami baru dirintis tahun 2023, produk kreatif yang dikembangkan ada bakpia jamur, sate jamur, kemudian produk olahan jambu air menjadi selain dan lainnya. Termasuk wisata dinding mural dan ada juga sisi menarik di sepanjang bantaran sungai code," katanya. (Jul)