Perkuat Yogya Sebagai Kota Budaya Sastra Melalui Pasar Buku
UMBULHARJO – Mengawali pembukaan Festival Sastra Yogyakarta (FSY) 2024, Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Yogyakarta membuka pasar buku yang diselenggarakan di Taman Budaya Embung Giwangan (TBEG) Yogyakarta, Kamis (28/11).
Pembukaan dimeriahkan dengan tari edan edanan dan penyerahan secara simbolis Panji FSY dari Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta Yetti Martanti ke Ketua Pawiyatan FSY Paksi Raras Alit sebagai tanda pembukaan FSY 2024.
Acara tahunan yang menjadi ajang pertemuan pecinta literasi ini mengusung tema ‘Siyaga’.
Pembukaan pasar buku itu, dihadiri oleh sejumlah tokoh sastra, penulis, dan pencinta buku dari berbagai daerah.
Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Yogyakarta, Yetti Martanti dalam sambutannya menekankan pentingnya literasi dalam membangun generasi yang kritis dan kreatif.
Acara ini tidak hanya menjadi ruang transaksi, tetapi juga ruang pertemuan ide, gagasan, dan inovasi. “Kami percaya bahwa kolaborasi ini akan memperkuat dunia literasi kita, memberikan panggung bagi karya-karya yang menginspirasi, serta menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap sastra,”ungkapnya.
Pihaknya mengatakan, pasar buku sastra hadir sebagai wadah kreativitas dan kolaborasi bagi seluruh pelaku ekosistem sastra, mulai dari toko buku, penulis, penerbit, editor, hingga desain buku.
“kegiatan ini bukan hanya tentang buku, tetapi tentang menghidupkan kembali semangat membaca dan mencintai budaya kita. Sastra adalah cerminan jiwa bangsa,"jelas Yetti Martanti saat sambutan.
Acara ini menampilkan berbagai penerbit seperti Gramedia, Warung Sastra, Gambang, Interlude, Bening Rua Pustaka, JBS, hingga Pojok Cerpen Group yang menawarkan berbagai genre, mulai dari fiksi, puisi, hingga karya akademis.
Selain itu, pengunjung dapat menikmati diskusi buku, lokakarya penulisan kreatif, dan penampilan seni sastra seperti pembacaan puisi dan teater sastra.
Ia berharap, acara ini menjadi momentum yang memperkuat posisi Yogyakarta sebagai kota budaya dan kota sastra, serta menjadi inspirasi dalam merawat dan mengembangkan ekosistem sastra yang berdaya.
Sementara itu, saat ditemui, Penanggung Jawab Redaksi Pojok Cerpen Group, Eka Putra mengungkapkan, sudah kedua kalinya mengikuti FSY tersebut.
Menurutnya, keikutsertaan dalam FSY ini sangat berdampak bagi branding Pojok Cerpen Group. “Ikut FSY ini sangat berdampak secara branding. Karena kita sebagai penerbit kecil atau independen dan acara ini bisa membuat penerbitan kami lebih dikenal,”ungkapnya.
Ia berharap, festival ini menjadi jembatan antara penulis, pembaca, dan budaya, serta memberikan inspirasi bagi generasi muda untuk terus menulis dan membaca.
Selain itu, Ia berharap, untuk kegiatan FSY terus ada setiap tahunnya dan memperluas tema pembicaranya. “Tahun lalu FSY menghadirkan pembicara lokal. Sekarang pembicara ada dari Nasional, yang jelas harapannya keberagaman pembicara dan tema benar-benar diperhatikan. Jadi audience jauh lebih beragam juga,”imbuhnya.
Pasar buku akan berlangsung dimulai hari ini hingga 30 November 2024 dan terbuka untuk umum dan gratis. (Hes)