Sastra Anak Upaya Pewarisan Nilai Budaya Sejak Dini

UMBULHARJO- Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Kebudayaan didukung Kemantren Umbulharjo kembali menggelar Sastra Anak Kampung Kota Yogya di Kampung Janturan Minggu (1/12/2024). Kegiatan itu menampilkan pementasan sastra oleh anak-anak sebagai upaya menumbuhkan sastra sejak dini.

Sastra Anak di Kampung Janturan menampilkan pementasan sastra anak antara lain macapat, geguritan, membaca cerita pendek dan pentas tari tradisional. Kegiatan  juga dimeriahkan dengan tarian tradisional anak-anak dari Sanggar Suryo Sumirat di Kampung Janturan. 

Sekda Pemkot Yogyakarta Aman Yuriadijaya selaku Penasehat Sanggar Suryo Sumirat mengapresiasi atas penyelenggaraan Sastra Anak di Kampung Janturan. Menurutnya Kampung Janturan memiliki masyarakat yang berbeda, tapi semua menjadi satu kesatuan.

Sekda Pemkot Yogyakarta Aman Yuriadijaya selaku Penasehat Sanggar Suryo Sumirat memberikan sambutan kegiatan Sastra Anak di Kampung Janturan.

"Salah satu kegiatannya adalah seni di Janturan dan berkembang sampai saat ini (Sastra Anak). Mudah-mudahan dengan fasilitasi dari Dinas Kebudayaan, Kementren Umbulharjo dan Kelurahan Warungboto, Janturan  menjadi berkembang lebih baik  dan lebih rekat sosialnya," tutur Aman saat memberikan sambutan dalam Sastra Anak di Kampung Janturan.
Pelaksana Tugas Mantri Pamong Praja Kemantren Umbulharjo Rahmi Anggraini juga mengucapkan terima kasih kepada Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta atas penyelenggaraan Sastra Anak di Kampung Janturan. Kegiatan itu menjadi salah satu upaya pewarisan nilai-nilai budaya dan tradisi kepada anak-anak.
"Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi pengembangan kepribadian anak, imajinasi dan menuntun kecerdasan emosional anak. Memastikan bahwa pewarisan nilai-nilai budaya tradisi akan terus dilakukan kepada generasi muda dengan dukungan dari Pemkot Yogyakarta," ucap Rahmi.

Salah satu anak membawakan macapat dalam Sastra Anak Kampung Janturan.

Sementara itu Kepala Seksi Bahasa dan Sastra Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Ismawati Retno Wigiarti menjelaskan Sastra Anak Kampung Janturan adalah salah satu rangkaian Festival Sastra Yogyakarta dengan kegiatan sastra masuk kampung. Selain di Janturan, sastra masuk kampung juga diadakan di Kampung Dolahan, Kotagede dan Kampung Sompilan Kraton. Kegiatan itu sebagai upaya pelestarian seni sastra dan memberi ruang ekspresi seni sastra masyarakat.
"Yang fokus di Sastra Anak di sini(Janturan). Sastra memang harus dikenalkan sejak usia dini karena ketika sudah mempelajari sastra yang dinarasikan dengan bahasa halus dan penuh filosofi  akan mengembangkan imajinasi dan otak anak. Kegiatan ini juga upaya Dinas Kebudayaan dalam pelestarian sastra terutama sastra tradisional dimulai dari anak, " terang Isma ditemui di sela acara.

Seni tari tradisional dari anak-anak Sanggar Suryo Sumirat tampil memeriahkan Sastra Anak Kampung Janturan.

Isma menambahkan Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarts juga membina dan memberikan pelatihan sastra kepada anak-anak melalui kompetisi bahasa dan sastra setiap tahun. Termasuk sastra masuk kampung dengan menggandeng sanggar seni di wilayah untuk mengenalkan sastra  ke masyarakat.
Salah satu penampil Sastra Anak Kampung Janturan, Nabila Almaeira Alifiantoro mengaku senang bisa tampil membawakan macapat. Dia mengenal macapat dari awalnya coba-coba dan belajar dengan sungguh-sungguh  karena harus mengikuti lomba.
"Kalau menurut saya tingkat kesulitannya (macapat) ya di henti-henti perpisahan kata. Saya suka (macapat) karena nguri-nguri budaya, bahasanya bagus dsn lembut," pungkas Nabila.(Tri).

Seorang anak tampil membacakan cerita pendek dalam Sastra Anak Kampung Janturan.