Siprotek Award Apresiasi untuk Bangunan dengan Sistem Proteksi Kebakaran Sesuai Standar

 



 

Mantrijeron - Sebanyak enam bangunan gedung di Kota Yogyakarta menerima penghargaan Sistem Proteksi Kebakaran (Siprotek) Award 2024. Penghargaan diserahkan oleh Staf Ahli Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Yogyakarta, Wirawan Hario Yudo di Burza Hotel, Rabu (4/12). Penghargaan Siprotek merupakan bentuk apresiasi kepada bangunan gedung yang memiliki proteksi kebakaran yang memenuhi persyaratan sehingga diharapkan mendorong meningkatnya ketahanan kebakaran di Kota Yogyakarta.

 

Pada tahun ini, Pemerintah Kota Yogyakarta memberikan penghargaan kepada enam  pemilik maupun pengelola bangunan gedung yang memiliki sistem proteksi kebakaran terbaik, yaitu Carani Hotel Yogyakarta, POP! Hotel Malioboro Yogyakarta, Hotel SM Tower Malioboro, Patra Malioboro Hotel, Zest Hotel Yogyakarta dan Cordela Hotel Kartika Dewi Yogyakarta. Penghargaan itu berdasarkan hasil penilaian inspeksi Siprotek tahun 2024 pada 40 bangunan gedung meliputi perkantoran, perusahaan, rumah sakit, sekolah, hotel atau apartemen, dan pemukiman atau rumah susun di Kota Yogyakarta.

Perwakilan Carani Hotel Yogyakarta menerima penghargaan dari Pemerintah Kota Yogyakarta

 

Chief and Engineering perwakilan dari Carani Hotel Yogyakarta, Rizqi Perdana menyampaikan rasa terima kasih dan merasa bangga atas penghargaan yang diberikan kepada Carani Hotel Yogyakarta. Pihaknya mengungkapkan bahwa kenyamanan dan keamanan pengunjung menjadi tujuan bersama dalam pelayanannya.

 

“Tentu tidak menyangka bisa menjadi terbaik pertama pada Siprotek Award 2024. Memang kami rutin melakukan pengecekan perawatan dari peralatan proteksinya dan mesin-mesin,” katanya.

 

Dalam memberikan pelayanan, Carani Hotel Yogyakarta berkomitmen memberikan kenyamanan dan keamanan saat menginap. Menurutnya, dengan memberikan rasa nyaman dan aman dapat berimbas meningkatnya lama kunjungan wisatawan ke Kota Yogyakarta  serta menumbuhkan rasa ingin kembali ke hotelnya.

Carani Hotel Yogyakarta menjadi terbaik I dalam inpeksi sistem proteksi kebakaran

 

Sementara itu, kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Yogyakarta, Taokhid menyampaikan inspeksi proteksi kebakaran merupakan pemeriksaan proteksi aktif, proteksi pasif dan Manajemen Keselamatan Kebakaran Gedung (MKKG) terkait kondisi dan fungsi sarana dan prasarana pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran agar bangunan gedung tersebut handal terhadap bahaya kebakaran.

 

“Penilaiannya ada 23 komponen yang diperiksa oleh tim inspeksi, antara lain water reservoir atau source, jenis pompa yang digunakan, detecto, manual fire alarm, pipa hisap pompa, apar, flexible joint, pemadam otomatis. Juga sarana penyelamatan jiwa meliputi pintu darurat, penunjuk arah darurat, pencahayaan darurat, lift kebakaran, titik kumpul dan MKKG,” ujar Taokhid. 

 

Peserta Siprotek Award 2024 di Burza Hotel, Rabu (4/12)

 

Pihaknya juga menjelaskan setelah pelaksanaan inspeksi, dilakukan penilaian atau skoring untuk menilai sistem proteksi yang dimiliki oleh bangunan gedung. Hasil penilaian tersebut menjadi tiga kategori yakni, memenuhi cukup dan kurang.

 

“Kami terus berupaya mendorong bangunan gedung di Kota Yogyakarta meningkatkan sistem proteksi dari bahaya kebakaran. Kami mengoptimalkan edukasi juga kami lakukan evaluasi lebih lanjut setelah penilaian ini,” katanya.

 

Menurutnya, melaksanakan pencegahan bahaya bencana kebakaran merupakan tanggung jawab bersama. Taokhid membeberkan pihaknya sedang berproses penyusunan peraturan yang didalamnya melibatkan pelaku usaha  untuk memiliki kepedulian terhadap lingkungan salah satunya sistem proteksi kebakaran.

 

Wirawan Hario Yudo memberikan arahan kepada pengelola bangunan gedung di Kota Yogya

 

Sejalan dengan hal tersebut,  Wirawan Hario Yudo memberikan apresiasi atas kinerja Damkarmat Kota Yogyakarta dan  seluruh pengelola bangunan gedung di Kota Yogyakarta yang telah peduli terhadap lingkungan, salah satunya berkomitmen menjamin kenyamanan dan keamanan wisatawan yang menginap dari bahaya kebakaran.

 

“Menjaga lingkungan tanggung jawab bersama, semoga yang sistem proteksi kebakaran telah sesuai atau memenuhi mampu menularkan ke pengelola bangunan gedung lainnya, yang masih cukup dan kurang akan segera memenuhi standar,” tuturnya. (Chi)