Jogja Design Session Tampilkan Karya Desain Khas Kawasan Kotabaru   

GONDOKUSUMAN- Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Perindustrian Koperasi Usaha Kecil dan Menengah mengadakan pameran Jogja Design Session (JDS) di Pusat Desain Indonesia Nasional (PDIN) Yogyakarta dan kawasan Kotabaru. Pameran menampilkan karya-karya desain khas kawasan Kotabaru dari para desainer. Mulai dari tempat parkir sampai lampu penerangan.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Logam Dinas Perindustrian Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Nafiul Minan selaku Pengelola PDIN Yogyakarta mengatakan dalam pameran JDS, melibatkan 4 desainer yang dinilai memiliki pengalaman untuk merespon kebutuhan desain kawasan Kotabaru. Lalu diadakan survei ke masyarakat dan perangkat daerah Pemkot Yogyakarta.

“Jogja Desain Session ini kita mencoba merespon Kotabaru. Artinya Kotabaru sebagai kawasan itu kira- kira butuh apa yang didesain dengan bagus,” kata Nafiul Minan atau Aan ditemui di PDIN Yogyakarta, Rabu (4/12/2024).

Karya lampu penerangan Urup ditampilkan di kawasan Kotabaru di halamana salah satu toko sepatu adi Jalan Suroto Kotabaru.

Pameran JDS menampilkan karya tempat parkir sepeda Sender, kios bambu Kimbu, lampu penerangan Urup dan tempat display produk Kapsul. Karya itu adalah hasil dari 4 desainer ternama seperti Alfan Kurniawan, Agus Iswahyudi, Bayu Bawono, dan Gati Prasetyo. Karya itu dipamerkan di kawasan Kotabaru sedangkan prototipe dan dokumentasi proses berkarya di lantai 1 Gedung PDIN Yogyakarta.

Para desainer menampilkan karya-karya inovatif yang berakar pada estetika masa lalu. Tapi tetap relevan di masa kini. Hal itu sesuai tema JDS yaitu RE-IMAGINED: Today is Yesterday. Aan menyatakan Kotabaru memiliki banyak fungsi misalnya untuk memecah kepadatan Malioboro dan Kotabaru sebagai garden city. Kemudian PDIN Yogyakarta bersama para desainer mencoba mengkontribusikan desain yang sekiranya sesuai untuk Kotabaru dan berbagai kebutuhan.

“Sender ini fungsinya untuk parkir sepeda. Kenapa sepeda karena supaya kembali bersepeda seperti nuansa Kotabaru zaman dulu. Orang-orang Belanda zaman dulu dan kini masih bersepeda. Sehingga kita merasa perlu ada tempat parkir sepeda yang tidak cuma fungsional tapi juga didesain dengan bagus sesuai tema Kotabaru,” terangnya sambil menunjukkan prototipe Sender.

Kepala UPT Logam Kota Yogyakarta Nafiul Minan selaku pengelola PDIN Yogyakarta menunjukkan prototipe desain tempat parkir sepeda Sender.

Tempat parkir sepeda Sender adalah karya desainer Alfan Kurniawan. Sender memiliki bentuk dari stilasi huruf Jawa ‘Ya’ dan ‘Ka’ yang diambil dari singkatan Kota Yogyakarta. Dibuat dari bahan pipa besi. Sedangkan kios bambu Kimbu karya Agus Iswahyudi terinsporasi dari babon anim di Kotabaru. Kimbu mempertemukan ekspresi masa lalu dengan Indonesia masa kini. Kimbu menggunakan bahan anyaman bambu untuk mendukung aktivitas dan ruang bagi UKM

Sementara lampu penerangan Urup Ajie Bayu Bawono, berangkat dari filosofi Urip Iki urup memiliki makna hidup tidak untuk diri sendiri. Konsep desain terinspirasi dari garis desain gaya Indis yang memiliki geometris kuat. Terbuat dari material plat baja dengan finishing powder coating. Untuk tempat display produk atau media pamer Kapsul karya Gatti Prasetyo memiliki garis lengkung yang menyerupai siluet atau detail bangunan khas Indis.  

Pengunjung melihat prototipe desain proses tempat display produk atau media pamer Kapsul dalam pameran JDS di Gedung PDIN Yogyakarta.

Aan menyatakan JDS tidak hanya direspon oleh praktisi, tapi juga melibatkan akademisi melalui seminar dengan tema re-imagined the city : hari ini untuk esok.  Seminar adalah salah satu upaya untuk mensosialisasikan kebutuhan tidak hanya Kotabaru tapi bagaimana desain bisa berkontribusi terhadap kebutuhan masyarakat. “Harapan kami ingin mengkontribusikan bahwa PDIN ini bisa diajak untuk berkolaborasi siapa pun untuk merespon apa pun dan kebutuhan siapa pun,” tambah Aan.

Sebelumnya salah satu desainer yang terlibat JDS, Agus Iswahyudi menyampaikan karyanya kios bambu Kimbu dibuat modern tapi tidak melupakan khas Kotabaru. Hal itu dilihat dari bentuk atap kios yang menyerupai bangunan bekas gardu listrik zaman Belanda atau babon anim di Kotabaru. 

Karya desain Kimbu Kios Bambu yang terinspirasi dari bangunan gardu listrik babon anim di Kotabaru ditampilkan di halaman Perpustakaan Kota Yogyakarta di Kotabaru.

“Desain kios dibuat sedikit modern tanpa melupakan khas Kotabaru. Tetap membawa nuansa khas Kotabaru, jadi mudah dikenali. Dengan demikian, kios-kios ini mampu menonjolkan identitas budaya Yogyakarta di berbagai lokasi,” ucap Agus saat jumpa pers kegiatan JDS di PDIN November lalu.(Tri)