Pemkot Cegah Lonjakan Harga Tak Wajar Kebutuhan Pokok Jelang Nataru

Umbulharjo – Pemerintah Kota Yogyakarta bersama pihak yang tergabung dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) memastikan, harga dan pasokan kebutuhan pokok terkendali jelang libur Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.

Dalam arahannya pada High Level Meeting (HLM) TPID, Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sugeng Purwanto menyatakan, kelancaran distribusi menjadi prioritas utama agar barang kebutuhan pokok sampai ke tangan konsumen dengan harga yang wajar dan terkendali.

“Persediaan kebutuhan pangan dan pokok lainnya harus dipastikan aman, begitu juga pengendalian harga yang proaktif, adanya pengawasan harga yang lebih intensif, terutama bahan pangan pokok di pasar rakyat maupun modern,” ujarnya pada Kamis (5/12/2024) di Ruang Yudistira Balai Kota.

Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sugeng Purwanto.

Pihaknya menegaskan, kerja sama antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat penting untuk mencegah praktik penimbunan dan spekulasi yang dapat menyebabkan lonjakan harga yang tidak wajar.

“Monitoring dan operasi pasar tentu menjadi bagian dari pengendalian inflasi. Bersama Bank Indonesia Perwakilan DIY, Bulog Kanwil Yogyakarta, Pertamina, BPS Kota Yogyakarta dan stake holder terkait terus berkoordinasi, bekerja sama dengan distributor, pedagang dan pelaku usaha lainnya dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga secara khusus saat menghadapi lonjakan permintaan,” imbuhnya.

Selain itu Sugeng menyatakan, Pemkot bersama Kodim 0734, Polresta, Kejaksaan Negeri, Badan Intelijen Negara DIY berkomitmen untuk meningkatkan keamanan dan ketertiban pada momen libur Nataru 2025, menciptakan rasa aman dan nyaman bagi warga masyarakat juga wisatawan.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY, Ibrahim.

Sejalan dengan itu Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY, Ibrahim menjelaskan, jelang akhir tahun Yogyakarta akan menyambut banyak wisatawan, di mana hal itu menjadi konsen bersama untuk memastikan ketahanan pangan berjalan optimal.

“Tentunya kita bersama-sama optimis inflasi di Kota Yogya dan kabupaten di DIY dapat terus terjaga dan stabil. Dengan memastikan 4K yaitu Ketersediaan pasokan, Keterjangkauan harga, Kelancaran distribusi, dan Komunikasi efektif. Begitu juga dengan program Kios Segoro Amarto dan Mrantasi yang pengembangannya terus diperkuat,” jelasnya.

Kepala BPS Kota Yogyakarta Mainil Asni.

Sementara itu Kepala BPS Kota Yogyakarta Mainil Asni mengatakan selama 11 bulan terakhir, angka inflasi di Kota Yogyakarta secara kumulatif berada di angka 1,25 persen sementara secara year on year 1,55 persen.

“Dalam 5 tahun ini di setiap bulan Desember tidak terjadi kenaikan yang terlalu siginfikan, pengendalian yang dilakukan TPID dikatakan sudah baik pada semua kelompok komoditas. Kecuali pada kelompok pengeluaran perawatan pribadi dan jasa lainnya, yang di dalamnya terdapat emas perhiasan termasuk antam, terjadi kenaikan harga secara global,” katanya. (Jul)

HLM TPID Kota Yogyakarta.