Hadapi Tantangan Global, Kecerdasan Sosial Pemuda Harus Dipupuk

Umbulharjo – Pembentukan karakter pemuda juga berada di lingkup sekolah, sehingga Profil Pelajar Pancasila menjadi sangat relevan dan mewakili apa yang menjadi harapan besar bagi generasi muda.

Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya dalam Talkshow Kepemudaan di SMAN 8 Yogyakarta pada Senin (16/12/2024). Menurutnya pemuda yang termasuk generasi Z punya peluang dan tantangan yang besar, seiring mereka lahir dan tumbuh di era kemajuan teknologi.

“Generasi Z yang tumbuh lekat dengan teknologi tentu peluangnya besar untuk bisa terus berkembang dengan kemajuan zaman, tapi tantangannya adalah bagaimana penguatan karakter untuk membangun ketahanan sosial ini yang tidak mudah,” ujarnya.

Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya.

Aman mengatakan, pondasi kecerdasan sosial pemuda generasi Z harus terus dipupuk dan diperkuat mulai dari lingkup keluarga, sekolah dan wilayah. Disesuaikan dengan kontekstualisasi atas dinamika perkembangan zaman. Mengingat semakin banyak juga tantangan yang bisa memengaruhi kesehatan mental pemuda, karena arus informasi dan media yang begitu cepat.

“Membangun interaksi sosial yang kuat di lingkup yang nyata, akan mendorong kematangan diri dan memperluas wawasan, karena tidak hanya membantu lebih memahami diri sendiri, tapi juga orang lain dan lingkungan,” katanya.

Talkshow Kepemudaan di SMAN 8 Yogyakarta.

Untuk itu pihaknya mengajak, agar anak-anak muda juga bisa memperbanyak aktivitas di lingkup sosial secara langsung. Di mana Pemkot Yogyakarta melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, beserta perangkat daerah dan stakeholder lain menyediakan ruang bagi kegiatan kepemudaan.

“Sebagai kota pelajar, tentu kepemudaan menjadi salah satu isu strategis pembangunan Kota Yogya. Sehingga dengan semangat gotong royong, bagi generasi di atasnya juga bisa memberikan contoh baik bagi anak-anak muda,” imbuhnya.

Kepala Dindikpora Kota Yogyakarta, Budi Santosa Asrori.

Sejalan dengan itu Kepala Dindikpora Kota Yogyakarta, Budi Santosa Asrori menyampaikan, beberapa kegiatan secara rutin digelar seperti pemuda pelopor, youth camp, pemuda wilayah dan berbagai pelatihan hingga lomba bagi pelajar dan pemuda.

“Pemkot punya komitmen untuk terus memberikan ruang bagi anak-anak muda saling bertemu dan berinteraksi. Sehingga terbangun jejaring komunkasi yang luas, karena hal ini menjadi modal penting dalam pembangunan sumber daya manusia berkualitas. Keseimbangan antara kecerdasan intelektual, emosional dan sosial. Sejalan dengan Profil Pelajar Pancasila, menjadi pemuda yang berakhlak mulia, berkebinekaan global, mandiri, bergotong royong, bernalar kritis, dan kreatif,” jelasnya.

Talkshow Kepemudaan di SMAN 8 Yogyakarta.

Sementara itu salah satu siswa SMAN 8 Yogyakarta, Yefrina Rewella mengatakan masih diperlukan berbagai strategi persuasif untuk mengajak anak-anak muda ikut terlibat dalam ruang ataupun wadah yang sudah disediakan Pemkot.

“Wadah bagi anak-anak muda memang sudah ada, tapi memang belum banyak yang punya ketertarikan ke arah itu. Mungkin memang harus ada strategi ajakan khusus, supaya bisa semakin menarik banyak minat pemuda untuk terlibat secara langsung,” katanya. (Jul)