Sekolah di Kota Yogya Sambut Baik Program Makan Bergizi Gratis

Danurejan-Sejumlah sekolah di Kota Yogya menyambut positif Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan oleh Pemerintah Pusat. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi bagi para siswa sekolah.

Pelaksana harian Kepala Sekolah SMPN 4 Kota Yogya, Supriyati menilai program tersebut sangat membantu mengurangi siswanya mengkonsumsi makanan yang kurang sehat.

"Dengan program ini pemerintah mengajarkan siswa untuk menginvestasikan kesehatannya," jelasnya saat ditemui di SMP 4 Kota Yogya, Senin (6/1/2025).

Menurutnya tak jarang banyak orang tua siswa yang kesulitan mencari bekal untuk anaknya sekolah. Namun dengan program ini hal itu bisa ada solusinya. Selain itu adanya program ini juga dapat membenahi permasalahan gizi bagi siswa.

"Selama ini para orang tua memberikan uang saku untuk anak-anaknya, disini kita tidak tahu para siswa ini menjajakan uang tersebut untuk makanan bergizi atau tidak, sedangkan dengan adanya program ini dipastikan para siswa mendapatkan konsumsi makanan yang bergizi," katanya.

Meski Pemerintah Pusat telah memulai program MBG hari ini, sekolah yang dipimpinnya ini belum melaksanakan program tersebut. "Terakhir kami diminta untuk mendata jumlah siswa pada bulan Desember 2024 lalu," katanya.

Supriyati berharap program ini dapat diterapkan dengan baik agar para siswa dapat tumbuh dengan gizi yang optimal sehingga mendukung konsentrasi belajar mereka.

"Langkah ini diharapkan dapat mengatasi masalah kandungan gizi untuk para siswa," katanya.

Hal senada dikatakan Wakil Kepala Sarana Prasarana dan Humas SMPN 6 Kota Yogya, Widawati. Ia menilai program MBG bagi pelajar ini merupakan program yang baik dan harus didukung.

Sama seperti di SMPN 4 Kota Yogya, di SMPN 6 Kota Yogya program ini juga belum dilaksanakan. Meski begitu pihaknya kerap menggelar makan bergizi bagi para siswanya.

"Untuk makan bergizi ini, peserta didik membawa bekal masing-masing dan dimakan bersama-sama di sekolah. Ini sudah kerap kami laksanakan. Kalau program MBG dari Pemerintah Pusat belum ada," ucapnya.

Dari sisi siswa, salah satu siswa di SD Muhammadiyah Purwodiningratan, Illining Warih menjelaskan dengan adanya program tersebut ia akan bisa berhemat karena tak perlu menggunakan uang sakunya untuk jajan.

"Saya sehari diberikan uang jajan sebesar Rp 10.000. Jadi kalau program ini sudah berjalan saya tak perlu lagi jajan, uang jajannya mau ditabung," katanya.

Adanya program MBG ini juga mendapat dukungan dari kalangan orang tua. Dwi Susanti misalya, ia menilai program ini akan sangat bermanfaat bagi kesehatan anak-anak. Selain itu ia juga merasa diringankan karena tidak perlu menyiapkan uang saku untuk anaknya sekolah.

"Dengan adanya program ini, kami sebagai orang tua tidak perlu khawatir lagi tentang asupan gizi anak di sekolah. Semoga program ini bisa segera dilaksanakan dan berjalan dengan lancar," ujarnya. (Han)