Pemkot Yogya Siap Kembangkan Kebun Plasma Nutfah Pisang dengan Dukungan Danais   

UMBULHARJO- Pemerintah Kota Yogyakarta  akan menerima dana keistimewaan (danais) DIY dari Pemerintah Daerah DIY untuk mendukung Kebun Plasma Nutfah Pisang Kota Yogyakarta. Pemkot Yogyakarta berkomitmen menggunakan dana bantuan keuangan khusus (BKK) danais DIY itu untuk pengembangan Kebun Plasma Nutfah Pisang.

Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X bersama jajaran Pemda DIY meninjau Kebun Plasma Nutfah Pisang pada Kamis (9/1/2025). Paku Alam X dan jajaran Pemda DIY bersama Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sugeng Purwanto juga menanam dan memanen pisang di Kebun Plasma Nutfah Pisang Kota Yogyakarta.

“Kegiatan ini bukan hanya sebuah seremoni. Tetapi juga memiliki arti penting dalam mendukung kelestarian lingkungan dan memperkuat ketahanan pangan, khususnya di Kota Yogyakarta,” kata Paku Alam X di pendopo Kebun Plasma Nutfah Pisang Kota Yogyakarta.

Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X memanen buah Pisang Raja Bulu Kunin didampingi Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sugeng Purwanto dan Sekda DIY Benny Suharsono di Kebun Plasma Nutfah Pisang Kota Yogyakarta. 

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam sambutan tertulis yang dibacakan Paku Alam X mengapresiasi Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta. Menurutnya Kebun Plasma Nutfah Pisang Kota Yogyakarta adalah salah satu kekayaan penting yang memberikan kontribusi besar bagi pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia. Dengan koleksi lebih dari 300 varietas pisang, kebun ini tidak hanya menjadi pusat konservasi genetik terbesar di Indonesia. Tetapi juga memiliki peran strategis dalam pelestarian keanekaragaman hayati.

“Saya juga mendorong pemanfaatan teknologi modern seperti biotechnology dan digitalisasi untuk mempercepat pengembangan varietas unggul serta mendukung sistem pertanian berkelanjutan,” ucapnya.

Selain itu pihaknya berpesan pemberdayaan masyarakat lokal khususnya petani harus menjadi prioritas. Petani tidak hanya menjadi bagian dari konservasi, tetapi juga mendapatkan manfaat langsung dari hasil kebun. Dengan demikian tidak hanya menjaga lingkungan, tapi juga memperkuat perekonomian masyarakat. “Saya yakin upaya kita bersama akan membawa manfaat besar bagi Kota Yogyakarta dan masyarakat Indonesia,” ujar Paku Alam X.

Penyerahan bibit pisang dari Kebun Plasma Nutfah Pisang kepada kelompok tani tingkat kemantren di Kota Yogyakarta. 

Sementara itu Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sugeng Purwanto mengucapkan terima kasih kepada Pemda DIY melalui Paniradya Keistimewaan DIY yang akan memberikan BKK danais senilai Rp 2,5 miliar untuk mendukung Kebun Plasma Nutfah Pisang Kota Yogyakarta. Pihaknya bersama Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta siap mewujudkan bantuan dana itu untuk pengembangan Kebun Plasma Nutfah Pisang Kota Yogyakarta.

“Tapi yang pasti perwujudan dari yang sudah diberikan dari danais untuk  sesuatu yang berkelanjutan. Harus berubah semakin baik. Bagaimana akan mengembangkan kebun ini tentu kami sangat nyuwun pemberian arahan dan manfaat bagi kesinambungan dari Plasma Nutfah Pisang Kota Yogyakarta,” terang Sugeng.

Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sugeng Purwanto mendampingi Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X melihat bibit pohon pisang di Kebun Plasma Nutfah Pisang.

Sugeng menuturkan kegiatan itu menjadi wujud promosi bahwa di Kota Yogyakarta ada satu potensi genetis pengembangan pisang secara kultur jaringan masih berjalan dengan baik. Total ada sekitar 333 kultivar pisang yang dipelihara di Kebun Plasma Nutfah Pisang Kota Yogyakarta. Koleksi itu terlengkap di Indonesia dan Asia Tenggara. Semua kultivar masih teridentifikasi dengan sangat baik. Pihaknya juga mendorong semua kultivar di Kebun Plasma Nutfah Pisang Kota Yogyakarta bisa disosialisasikan dan menyumbang pendapatan asli daerah.

“Sejalan dengan perintah gubernur dan wagub bahwa ini menerjemahkan dari dawuh (perintah) sebagai pengembangan (Jogja) Seed Center untuk Kota Yogyakarta DIY. Kota Yogyakarta memang harus bergerak dari sisi itu karena luas lahan terbatas. Kita bisa mendapatkan nilai lebih justru dari jualan bibit atau kita melakukan kegiatan di bidang perbenihan,” jelasnya.

Petugas laboratorium di Kebun Plasma Nutfah Pisang Kota Yogyakarta mengecek kondisi tunas pohon pisang yang dikembangkan dengan kultur jaringan. 


 

Sedangkan Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta Sukidi menyampaikan dana BKK danais Rp 2,5 miliar akan masuk anggaran pada tahun 2026. Rencananya dana digunakan untuk pengembangan Kebun Plasma Nutfah Pisang. Misalnya perbaikan jalan, drainase, sistem pengairan di area kebun, pengadaan peralatan laboratorium kultur jaringan serta pengadaan obat-obatan untuk perbanyakan di laboratorium.(Tri)

Jajaran Pemda DIY, Pemkot Yogya dan Forkompimda Kota Yogyakarta berfoto bersama saat mengunjungi Kebun Plasma Nutfah Pisang Kota Yogyakarta,