Dindukcapil Kerja Sama Tokoh Masyarakat Optimalkan Aktivasi IKD
Umbulharjo-Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dindukcapil) Kota Yogya terus melakukan percepatan aktivasi identitas kependudukan digital (IKD).
Kepala Dindukcapil Kota Yogya, Septi Sri Rejeki menuturkan hingga Rabu 8 Januari 2025 lalu total aktivasi IKD di Kota Yogya telah mencapai 5,39 persen atau sebanyak 17.309 dari 320.968 jumlah perekaman atau jumlah penduduk yang telah memiliki KTP.
"Jumlah ini meningkat dari capaian pada akhir tahun lalu yakni 5,29 persen," ujarnya Kamis (9/1/2025).
Pada tahun ini pihaknya menagetkan capaian aktivasi IKD di Kota Yogya dapat mencapai 30 persen. "Kami menarget capaian aktivasi IKD tahun ini 30 persen," katanya.
Untuk mencapai angka tersebut berbagai upaya akan dilakukannya seperti mengoptimalkan layanan kependudukan baik di kantor Dindukcapil maupun di loket Mal Pelayanan Publik (MPP) Kota Yogya.
"Selain itu kami juga terus mengintensifkan jemput bola aktivasi IKD yang bekerjasama dengan wilayah baik kemantren maupun kelurahan serta mengoptimalkan peran kader Gerakan Indonesia Sadar Adminduk (GISA) dan mengoptimalkan tokoh masyarakat," jelasnya.
Pihaknya pun mengimbau agar masyarakat segera melakukan aktivasi IKD karena menurutnya kepemilikan IKD akan memudahkan masyarakat dalam mengakses pelayanan publik.
"Masyarakat juga tak perlu khawatir akan keamanan aplikasi ini karena keamanan data IKD telah dilengkapi dengan sistem autentifikasi yang terbilang mumpuni, sehingga potensi-potensi pemalsuan dan kebocoran data dipastikan sangat minim," ujarnya.
Namun meski begitu tak jarang ia menemui kendala dalam mendorong capaian aktivasi IKD ini, seperti kurangnya kesadaran masyarakat dalam tertib administasi kependudukan. Menurut Septi masih banyak masyarakat yang belum mengetahui manfaat aktivasi IKD.
"Selain itu juga terkendala oleh kepemilikan smartphone, banyak warga yang handphone-nya masih belum mendukung aplikasi IKD serta belum semua lembaga layanan publik mau menerima IKD sebagai identitas pada saat transaksi layanan," ujarnya.
Manfaat aktivasi IKD ini telah dirasakan oleh Muhammad Zidane. Menurut mahasiswa 20 tahun ini hal tersebut sangat menguntungkan bagi anak muda saat ini yang dunianya sudah digital.
"Yang jelas lebih praktis karena saya tidak perlu membawa KTP fisik. Saya anaknya teledor, saya sering lupa menaruh KTP fisik saya. Jadi dengan aktivasi iKD ini dapat meminimalisir hal tersebut," ujarnya. (Han)