Pemkot Segera Bangun Rumah Terdampak Talud Longsor Ngampilan
Ngampilan – Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPKP) segera akan membangun kembali talud longsor dan tiga rumah terdampak di RW 01 Kelurahan Ngampilan.
Lurah Ngampilan, Istikhomah mengatakan, peristiwa longsor terjadi pada 28 November 2024 siang. Hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut mengakibatkan talud sepanjang 20 meter ambrol dan berdampak pada tiga rumah warga di atasnya.
“Kalau kepemilikan tanahnya satu nama, tapi bangunannya dihuni 3 Kepala Keluarga (KK). Warga yang terdampak sementara tinggal di rumah kerabat, saat kejadian dan proses evakuasi tidak ada korban. Bantuan seperti selimut dan bahan makanan juga diberikan,” katanya saat ditemui setelah peninjauan di lokasi talud longsor pada Jumat (10/1/2025).
Sejalan dengan itu Mantri Pamong Praja Ngampilan, Anif Luhur Kurniawan menyatakan, meskipun rumah warga tersebut tidak mengalami kerusakan fisik, lokasinya yang berada tepat di atas talud yang longsor membuatnya sangat berisiko.
“Warga sangat kooperatif ya, demi keamanan dan keselamatan bersedia untuk sementara mengosongkan rumah. Nanti setelah proses pembangunan talud selesai baru dibangun kembali rumah warga yang terdamak,” terangnya.
Pihaknya juga mengatakan komunikasi dilakukan secara intens bersama warga, melalui Kelurahan serta LPMK. Agar dalam proses peninjauan, perencanaan dan pengerjaannya nanti tidak ada yang terlewat.
“Kalau dari proses komunikasi dengan warga ya mereka nderek saja bagaimana baiknya dan menyampaikan terima kasih juga, karena nantinya akan lebih aman. Tentu ada fasilitasi dan dukungan juga dari Pemkot ketika mulai proses pembangunan talud sampai rumahnya jadi dan bisa dihuni kembali,” katanya.
Sementara itu Kepala Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman Dinas PUPKP Kota Yogyakarta, Sigit Setiawan menjelaskan, ketika terjadi bencana kemudian ada rumah yang terdampak maka sudah menjadi ketugasan Dinas PUPKP dalam memfasilitasi penyediaan rumah layak huni.
“Setelah kami laksanakan beberapa kali survei lapangan dan koordinasi dengan wilayah dan warga terdampak, nantinya rumah warga akan dibangun setelah talud selesai dikerjakan, dengan jarak aman sekitar 2 meter dari bibir talud,” jelasnya.
Pihaknya menyatakan rencananya pembangunan talud akan mulai dikerjakan antara pertengahan Februari 2025 menggunakan dana dari APBD. Begitu juga dengan tiga rumah warga terdampak yang akan dibangun setelah pengerjaan talud selesai.
“Harapannya nanti di pertengahan atau akhir Februari itu sudah sudah bisa mulai pembangunan fisik untuk talud, kemudian untuk bangunan rumah diperkirakan akhir Maret akan berkontrak, dengan pengerjaan kurang lebih empat bulan. Nanti sejak pembangunan talud dilakukan, ada anggaran untuk tempat tinggal sementara bagi warga terdampak,” imbuhnya. (Jul)