Penataan “Mahannani’ Sulap Kawasan Kumuh Terban Jadi Permukiman Layak Huni   

GONDOKUSUMAN- Pemerintah Kota Yogyakarta dengan dukungan pemerintah pusat dan masyarakat telah menyelesaikan penataan kawasan kumuh di RT 02 RW 01 Terban. Penataan dengan konsep perumahan dan permukiman layak huni (Mahananni) menyulap kawasan kumuh di bantaran Sungai Code itu menjadi permukiman warga yang layak huni. Rumah warga yang sebelumnya tersebar tak beraturan di bantaran, ditata menjauh dari sungai dengan dibangun rumah deret.

Peresmian pembangunan perumahan dan permukiman layak huni di Terban RT 02 itu dilakukan oleh Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sugeng Purwanto dengan penandatanganan prasasti penanda. Di samping itu penyerahan secara simbolis kunci rumah kepada perwakilan warga yang menempati rumah deret di Terban. Sugeng bersama Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPKP) dan para pihak terkait juga meninjau langsung kondisi rumah deret dan melakukan penanaman pohon.

Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sugeng Purwanto menandatangani prasasti penanda peresmian pembangunan perumahan dan permukiman layak huni di Terban RT 02.

Menurut Sugeng hasil penataan kawasan kumuh di Terban luar biasa. Artinya tidak sekadar membandingkan dengan sebelumnya. Bahkan dari konstruksi, bangunan dan bagian peran serta aktif dari masyarakat yang menempati rumah. Tidak hanya tertata dan memberikan kenyamanan aspek lingkungan tapi  juga keamanan.

“Bangunannya bagus. Tidak sekadar menjadi baik tertata. Tapi punya kekuatan konstruksi yang sangat bisa diandalkan,” kata Sugeng ditemui saat peresmian pembangunan perumahan dan permukiman layak huni di Terban, Rabu (15/1/2025).

Sugeng menyerahkan secara simbolis kunci rumah kepada perwakilan warga yang menempati rumah deret di Terban. 

Sugeng mengucapkan terima kasih kepada semua pihak antara lain pemerintah, perguruan tinggi, dunia usaha dan masyarakat sehingga penataan kawasan kumuh dapat terwujud. Terutama keikhlasan para pengguna bangunan rumah karena dengan penataan diakuinya mengurangi luasan bangunan sebelumnya. Tetapi pemerintah menata dengan dibuat bangunan dua lantai sebagai kompensasi luasan bangunan saat masih satu lantai.

“Marwah dari kegiatan ini yang pasti adalah penataan lingkungan. Ini juga bentuk kepedulian dari pemerintah untuk memberikan stimulan bantuan berwujud perumahan yang sudah tertata yang harapannya kemudian memberikan kenyamanan bagi pemiliknya,” ucapnya.

Peninjauan bagaian dalam rumah salah satu rumah deret hasil penataan permukiman kumuh di RT 02 Terban.

Sementara itu Kepala Dinas PUPKP Kota Yogyakarta Umi Akhsanti menjelaskan penataan permukiman kumuh di kawasan Terban adalah pilot project dengan konsep Mahananni. Kata mahananni dalam bahasa Jawa akan menjadi sebab selanjutnya. Diharapkan setelah ditata akan menjadi kampung yang lebih baik atau kampung madani.  Penataan kawasan kumuh di Terban seluas sekitar 2 hektare dan ada sekitar 22 Kepala Keluarga yang menempati rumah. Selain permukiman, juga membangun talud, saluran sanitasi. 

“Mahananni ini menggunakan konsep konsolidasi lahan. Tidak sekadar mundur. Jadi secara prinsip ketika kemarin (sebelumnya) masyarakat punya rumah sampai bawah. Kemudian kita berembuk dengan warga dan gampang ditata. Jadi  ini support yang luar biasa,” jelas Umi.

Haisl penataan kawasan kumuh di RT 02 Terban dengan konsep Mahananni kini lebih tertata, aman dan layak huni. 

Dia menyebut total anggaran untuk penataan permukiman kawasan kumuh di Terban mencapai sekitar Rp 13,19 miliar. Anggaran itu berasal dari APBD Kota Yogyakarta sekitar Rp 9,2 miliar dan dana alokasi khusus (DAK) dari APBN sekitar Rp 3,9 miliar. Pihaknya mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Perumahan yang mendukung DAK untuk pembangunan perumahan. Termasuk kepada perguruan tinggi Universitas Islam Indonesia dan Universitas Kristen Duta Wacana yang membantu mendampingi dalam perencanaan dan berembuk dengan warga.

“Kolaborasi ini cukup banyak. Kita keroyokan anggaran dengan DAK dan APBD. Kelebihan di sini tanahnya adalah Sultan Ground, sehingga lebih mudah dalam penataan kawasan menjadi lebih baik. Ini Belum selesai, di bagian bawah masih berupa tanah ini akan kita selesaikan dengan TMMD 2025,” terangnya.

Para pihak terkait yang berkolaborasi mendukung terwujudnya penataan perumahan, permukiman dan kawasan yang layak huni.

Salah satu warga Terban yang rumahnya masuk penataan Hadi Wahono merasa senang dengan hasil penataan permukiman itu. Diakuinya kini bangunan rumah lebih mundur tapi dibuat bangunan berlantai dua. Dia menempati rumah bersama istrinya dan satu cucunya. “Kami merasa senang. Rumah kami yang dulunya jelek dan kumuh, sekarang jadi rumah yang bagus. Dengan adanya rumah baru ini kami bisa bangga nggak malu dengan orang lain,” tandas Wahono.(Tri)