Pindah ke Ketandan dan Beskalan, Ekosistem Teras Malioboro akan Dioptimalkan
Gondomanan - Usai menandatangani kontraktual dan mengambil undian lapak, total 1.041 pedagang Teras Malioboro 2 resmi pindah ke Teras Malioboro Beskalan dan Ketandan.
Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Yetti Martanti menyatakan, pemindahan sudah disampaikan sejak awal pedagang menempati Teras Malioboro 2, bahwa lokasi tersebut bersifat transisi dan sementara.
"Dari awal pedagang pindah ke Teras Malioboro 2 itu sudah disampaikan kalau di situ sementara dan merupakan proses transisi, untuk kemudian nanti pindah ke tempat baru. Sosialisasi pemindahan dari Teras Malioboro 2 ke Ketandan dan Beskalan sudah dilakukan sejak awal tahun 2024," ujarnya pada Rabu (15/1/2025) saat Jumpa Pers di Komplek Kepatihan.
Pihaknya menjelaskan pedagang saat ini menempati lapak baru yang ada di Teras Malioboro timur atau Ketandan dengan jumlah 605 lapak, dan Teras Malioboro barat atau Beskalan 436 lapak.
"Sosialisasi ataupun pertemuan dengan pedagang sudah kami lakukan 29 kali sejak Februari 2024. Memastikan seluruh pedagang ikut proses kontraktual, sebagai syarat untuk mengambil undian lapak," jelasnya.
Pengundian lapak dilakukan secara terbuka dan transparan, pertama kali pada 31 Desember 2024, tidak semua pedagang datang mengambil undian. Setelah itu tetap ada ruang dispensasi bagi pedagang, termasuk untuk pedagang yang belum melakukan kontraktual.
"12 Januari akhirnya yang belum ini melakukan kontraktual, mengikuti undian dan ingin diskusi lagi, kami membuka ruang untuk pengundian selanjutnya. Sehingga pengundian dilakukan tiga kali, karena mereka yang tidak datang pada hari pengundian sesuai undangan ataupun yang belum melakukan kontraktual, tetap diberikan kesempatan mengambil undian lapak baru yang akan ditempati," terangnya.
Tercatat per Selasa 14 Januari sejumlah 1.034 dari 1.041 pedagang sudah mengikuti undian dan langsung mengisi tempat baru baik di Ketandan maupun Beskalan. Sementara ada 7 pedagang yang tidak mengikuti undian, 6 di antaranya tidak melakukan kontraktual dan 1 pedagang sudah kontraktual tapi belum mengikuti undian. Para pedagang tersebut sudah dicoba untuk dihubungi berulang kali namun belum ada kejelasan.
"602 pedagang menempati lapak di Ketandan dan 432 pedagang di Beskalan. Pengundian dilakukan secara terbuka, tidak ada pilih-pilih, ketika kontraktual belakangan, artinya akan mendapatkan undian yang tersisa dari yang berkontrak lebih dulu," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY Srie Nurkyatsiwi mengatakan, kontraktual para pedagang dengan Dinas Koperasi UKM DIY dilakukan secara individu. Selanjutnya juga dilakukan pendampingan agar aktivitas pedagang bisa berjalan maksimal.
"Pedagang yang sudah mendapat nomor undian bisa langsung menempati lapak baru dan berjualan. Hari ini pedagang sudah boyongan dan menata dagangan, ada juga yang sudah mulai berjualan. Beberapa pengunjung juga sudah mulai ke berdatangan. Jadi tidak perlu menunggu seremonial, aktivitas jualan seperti biasa. Tapi tetap dalam prosesnya akan ada kegiatan itu, sambil kami membuka ruang untuk menerima saran dan masukan yang membangun," katanya.
Pihaknya menyatakan, dalam prosesnya Teras Malioboro yang merupakan sebuah ekosistem akan terus dioptimalkan agar berdampak pada sektor ekonomi, sosial, budaya dan pariwisata di Yogyakarta. Sehingga Teras Malioboro didesain tidak hanya sebagai ruang ekonomi saja tapi juga ruang publik bagi masyarakat dan wisatawan.
"Ekosistemnya dihidupkan selain dari sisi ekonomi juga sisi lain, ada ampiteater sebuah ruang publik yang bisa menjadi media ekspresi dan pertunjukan seni budaya. Tentu nantinya akan banyak kegiatan yang bisa digelar di sana, bisa menjadi daya tarik untuk semakin meramaikan dan bisa berdampak pada peningkatan kunjungan dan pendapatan pedagang," imbuhnya.
Perihal kontraktual para pedagang pihaknya menyebutkan ada regulasi yang tegas, terutama terkait larangan melakukan oper kontrak pada lapak. Sehingga pendampingan, monitoring dan evaluasi para pedagang akan dilakukan, di mana semua operasional kegiatan Teras Malioboro berada di bawah Balai Layanan Usaha Terpadu Dinas Koperasi UKM DIY. (Jul)