Berdayakan Penyandang Disabilitas Lewat Z Coffee Hening Baznas Yogya
UMBULHARJO- Pemerintah Kota Yogyakarta bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) memberikan ruang bagi penyandang disabilitas untuk berdaya. Salah satunya melalui kehadiran Z Coffee dan Z Chicken pada Kafe Hening Baznas Kota Yogyakarta yang berada di Mal Pelayanan Publik (MPP) Kota Yogyakarta. Keberadaan kafe itu menjadi salah satu wujud pemberdayaan penyandang disabilitas.
Kehadiran ZCoffee dan Z Chicken di Kafe Hening Baznas Kota Yogyakarta itu adalah program bantuan dari Baznas RI dan Tanggung jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan dari Bank BPD DIY Syariah. Baznas RI memberikan bantuan modal rebranding Z Coffee senilai Rp 39 juta dan Bank BPD DIY Syariah memberikan bantuan modal rebranding Z Chicken sekitar Rp 10 juta
Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sugeng Purwanto mewakili Pemkot Yogyakarta mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi Baznas RI dan Bank BPD DIY Syariah atas program bantuan untuk Kafe Hening Baznas Kota Yogyakarta. Menurutnya para penyandang disabilitas bukan objek, tapi subyek untuk membantu pembangunan dan diri mereka agar berdaya. Oleh sebab itu penyandang disabilitas harus diberikan kesempatan yang sama.
“Jadi tidak ada satupun masyarakat yang tidak terfasilitasi tidak menjadi perhatian dari pemerintah. Yang pasti semua harus diberdayakan, meskipun mereka disabilitas, justru mereka adalah orang-orang yang secara subjektif yang harus dibantu,” kata Sugeng ditemui saat peluncuran Z Coffee Z Chicken Hening Baznas di MPP Kota Yogyakarta, Selasa (21/1/2025).
Pihaknya menegaskan Pemkot Yogyakarta dan Baznas Kota Yogyakarta memfasilitasi penyandang disabilitas melalui Kafe Hening di MPP Kota Yogyakarta. Sugeng menilai keberadaan Kafe Hening Baznas itu merupakan hal yang luar biasa bagi Pemkot Yogyakarta, Baznas dan penyandang disabilitas. Diharapkan keberadaan kafe itu dapat menjadi pemicu dan penyemangat teman-teman penyandang disabilitas. Para ASN Pemkot Yogyakarta dan pengunjung MPP diajak untuk membeli minuman dan makanan di Kafe Hening Baznas itu.
“Syukur nanti mereka (disabilitas) bisa mentas secara ekonomi atas bantuan pendampingan yang kita berikan. Kita sudah memfasilitasi melalui MPP. Otomatis nanti keberadannya akan banyak dioptimalkan rekan-rakan (ASN) dari pemkot untuk ngopi dan makan di sana,” tuturnya
Sementara itu Ketua Baznas RI Prof Noor Achmad mengatakan Baznas RI telah meluncurkan Gerakan Cinta Disabilitas yang melatih membaca Al Quran bagi tuna rungu dan tuna wicara. Baznas RI juga memiliki program Z Coffee di 66 titik yang memberdayakan santri. Sedangkan di Kota Yogyakarta Z Coffee memberdayakan penyandang disabilitas.
“Yogya telah mengambil inisiasi disabilitas tidak hanya diajari agama baca Al Quran, tapi sekaligus usaha. Yang sekarang ini menunggu Z Coffee dan Z Chicken mereka terus bisa mengembangkan. Ada gairah untuk terus menikmati apa yang telah diberikan sekaligus bermasyarakat, berusaha dan beragama. Kekuatan ini yang kita kembangkan di kalangan disabilitas,” terang Noor Achmad.
Ketua Baznas Kota Yogyakarta Syamsul Azhari menambahkan Kafe Hening Baznas Kota Yogyakarta dibuka bersamaan dengan peresmian MPP Kota Yogyakarta pada Oktober 2022. Kafe itu dikelola penyandang disabilitas tuna rungu. Bantuan modal dari Baznas RI dan Bank BPD DIY Syariah digunakan untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen dengan adanya Z Coffee dan Z Chicken. “Ini salah satu program unggulan dalam pemberdayaan ekonomi khususnya bagi difabel,” ujar Samsul.
Sedangkan penyandang tuna rungu yang mengelola Kafe Hening Baznas Kota Yogyakarta, Inas Arbalina dan Indah Meirasari melalui juru bahasa isyarat menyambut baik adanya layanan Z Coffe dan Z Chicken di Kafe Hening Baznas Kota Yogyakarta. Mereka menilai keberadaan kafe itu tidak hanya memberi kesempatan untuk berdaya dengan bekerja. Tapi juga mengembangkan keterampilan, misalnya dilatih belajar membuat minuman kopi.
“Harapannya ke depan semoga bisa semakin banyak disabilitas yang ditampung di kafe ini, biar semakin inklusif. Pembeli berkomunikasi dengan bahasa isyarat. Kalau tidak bisa berkomunikasi dengan lancar, bisa ditulis pesanannya,” pungkas Inas dan Indah melalui juru bahasa isyarat. (Tri)