Syawalan Ala Warga Nitikan Sebelum Hari Raya

Jika biasanya syawalan dilaksanakan setelah Hari Raya Idul Fitri namun berbeda dengan apa yang dilakukan warga Nitikan. Syawalan dilaksanakan sebelum Hari Raya Idul Fitri bertempat di Masjid Sultonaim, pada hari Minggu tanggal 27 Juli lalu. Tradisi syawalan yang diikuti warga Nitikan dan sekitarnya juga dihadiri oleh Walikota Yogya, Haryadi Suyuti dan Wakil Ketua KPK Busyro Muqodas.

 

Ketua  takmir Masjid Sultonaim, Kusmanto mengatakan  syawalan warga Nitikan diadakan sebagai agenda rutin tahunan. Disamping  sebagai wahana  silaturahmi bagi warga juga untuk saling memaafkan setelah melaksanakan ibadah puasa Ramadan.  “Tradisi syawalan sebelum Idul Fitri ini dilaksanakan sejak jaman dahulu, karena sesepuh kampung Kyai Syafei pada saat Idul Fitri  melaksanakan sungkeman ke Kraton Ngayogyakarto sehingga beliau tidak dapat menerima sungkeman warga Nitikan,” katanya.

 

Sementara itu dalam tausyiahnya Wakil Ketua KPK, Busyro Muqqodas mengatakan untuk menuju kebahagian dan kemenangan kita wajib melaksanakan  dua perkara yaitu Alquran dan sunah rasul serta meninggalkan tiga perkara  yaitu orang yang mengikuti hawa nafsu, orang yang serakah dan  orang yang sombong. Ia berharap mudah-mudahan dengan  ketenangan hati dan jiwa yang ikhlas kita bebas dari 3 perkara tersebut.

 

“Untuk itu setelah Ramadan ini mari kita pandai menjaga diri. Kita harus berprinsip bahwa hari ini lebih baik dari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Semoga kita termasuk dalam golongan orang yang beruntung,” ujarnya.

 

Senada juga dikemukakan Walikota Yogya, Haryadi Suyuti yang menyatakan apresiasinya kepada warga Nitikan dalam melestarikan tradisi syawalan. Karena, pada dasarnya saling memaafkan tidak harus selalu bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri melainkan setiap saat bisa dilakukan. Dengan saling memaafkan dan dilandasi semangat Segoro Amarto maka hubungan antara sesama masyarakat akan lebih baik dan harmonis. (TS)