Lebaran Bernuansa Budaya di Kampung Pandeyan
Anak-anak berbagai usia, berkumpul di pojok kampung RW 03 Kelurahan Pandeyan, kecamatan Umbulharjo. Mereka nampak bersiap-siap merias diri menyambut kirab budaya Bakdo Kupat Kampung Wisata Pandeyan 1435 H/2014, Minggu (3/8). Kirab Budaya yang mengarak sepasang tumpeng kupat raksasa ini melibatkan berbagai lapisan masyarakat dari mulai anak sekolah, ibu rumah tangga, tokoh lintas agama, kesenian Jathilan dan Barongsai serta seniman dari sekitar wilayah Yogyakarta.
Hadir melepas rombongan kirab Camat Umbulharjo Drs H Mardjuki yang mewakili Walikota Yogyakarta H Haryadi Suyuti, beserta jajaran muspika Umbulharjo, serta Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta dan Provinsi DIY.
Dimulai lagi pada tahun 2011, Kirab Budaya Kampung Wisata Pandeyan ini sebelumnya berlangsung turun temurun. Dan atas inisiatif warga sekitar, prosesi kebudayaan ini dimulai kembali diadakan salah satunya dalam rangka melestarikan tradisi nenek moyang dan budaya Yogyakarta. “Prosesi ini sendiri dilaksanakan setiap tanggal tujuh syawwal setiap tahun dalam kalender Jawa atau Hijriyah. Dan kirab ini sebetulnya sudah dimulai sejak abad ke-17.” Ungkap ketua panitia Bakdo Kupat yang sekaligus ketua RW, Diyono.
Tradisi Bakdo Kupat di kelurahan Pandeyan mendapatkan apresiasi dari Pemkot Yogyakarta yang melalui Camat Umbulharjo dalam sambutannya. “Harapan kami agar agenda-agenda budaya yang semacam ini dapat lestari dan memberikan makna yang lebih kepada warga masyarakat sekitar maupun warga Kota Yogyakarta.” Ujarnya.
Dalam Kirab ini juga sekaligus peresmian Bergodo Kalinyamatan yang berisi pasukan perempuan. Sebelum Bergodo ini, sudah terlebih dulu ada yaitu Bergodo Lombok Ijo dan Bergodo Lombok Abang yang bertugas mengawal acara-acara kirab budaya yang dilaksanakan di sekitar wilayah Pandeyan maupun di Kota Yogyakarta.
Diapit oleh Marching Band dari SD Sang Timur dan barisan Bergodo yang mengikuti, tumpeng lanang dan wadon kemudian diarak keliling dari pertigaan XT Square, kemudian belok kiri di perempatan Babaran menuju jalan Batikan untuk kemudian kembali ke Masjid Ibrahim di RW 03 Kelurahan Pandeyan.
Pada puncak prosesi kirab ini, sepasang tumpeng tersebut akan didoakan oleh tokoh agama setempat di Masjid Ibrahim untuk kemudian diperebutkan baik oleh warga sekitar maupun yang sengaja datang untuk mengikuti prosesi ini. (Mfd)