‘MAS JAKA’ Libatkan Masyarakat Yogya Cegah dan Tangani Kebakaran

UMBULHARJO- Pemerintah Kota Yogyakarta mengajak masyarakat berperan untuk mencegah dan menangani kebakaran di wilayah. Upaya itu dilakukan melalui Manajemen Strategis Jogja Aman Kebakaran (MAS JAKA). Mulai dari melibatkan masyarakat relawan kebakaran sampai mendorong pelaku usaha agar peduli dengan menguatkan sistem keselamatan kebakaran lingkungan (SKKL).

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Yogyakarta Taokhid mengatakan kebakaran tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah dalam hal ini Dinas Damkarmat. Tapi juga menjadi tangggung jawab bersama masyarakat sehingga Pemkot Yogyakarta membuat MAS JAKA. Salah satu fokus dari kebijakan ini adalah penguatan sistem keselamatan kebakaran lingkungan. Dalam hal ini lingkungan kelurahan dan kawasan strategis seperti pada tata ruang keistimewaan Yogya.

“MAS JAKA merupakan sebuah kebijakan strategis bagaimana membangun sistem keselamatan kebakaran lingkungan di Kota Yogyakarta dengan pelibatan aktif dari semua stakeholder di masyarakat. Bagaimana membangun partisipasi dan mengoptimalkan sumber daya di masyarakat,” kata Taokhid ditemui di Kantor Damkarmat Kota Yogyakarta, Rabu (22/1/2025).

Kepala Dinas Damkarmat Kota Yogyakarta Taokhid saat diwawancari di ruang kerjanya terkait Mas Jaka. 

MAS JAKA diatur dalam Peraturan Wali Kota Yogyakarta Nomor 82 Tahun 2024 tentang Manajemen Strategis Jogja Aman Kebakaran. Perwal itu sebagai pedoman dalam meningkatkan ketahanan dan keselamatan kebakaran lingkungan di daerah. Tujuan aturan itu untuk membangun komitmen dan sinergi peran stakeholder dalam SKKL di daerah, meningkatkan keselamatan dan menurunkan risiko kebakaran.

“Masyarakat yang dilibatkan dalam MAS JAKA ada relawan kebakaran dari unsur masyarakat langsung, pelaku usaha, lembaga-lembaga sosial yang kami masukan di dalam Forum Keselamatan Kebakaran (FKK), media, perguruan tinggi dan keraton sebagai lembaga yang mempunyai peran dan posisi strategis di kawasan sumbu filosofis dan kawasan strategis di Kota Yogyakarta,” jelasnya.

Mengacu perwal, program MAS JAKA berupa pembentukan Satgas Jaka, peningkatan peran serta masyarakat dan pelaku usaha serta pengembangan  Sistem Informasi Jogja Aman Kebakaran (Si Jaka). Selain itu pengaturan wilayah manajemen kebakaran dan penyelamatan, penyediaan sarana prasarana dan pembinaan.

Pengukuhan Forum Keselamatan Kebakaran Kota Yogyakarta oleh Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sugeng Purwanto.

Satgas Jaka mempunyai fungsi pembinaan ketahanan dan keselamatan kebakaran di kelurahan. Taokhid menyatakan Satgas Jaka sudah dibentuk di tahun 2024 melalui penugasan personel Damkarmat yang diberikan tugas tambahan sebagai pembina wilayah di tiap kelurahan. Di samping itu Damkarmat Kota Yogyakarta juga membina dan meningkatkan kapasitas masyarakat terkait MAS JAKA.

Dia menyampaikan untuk peningkatan peran masyarakat yang menjadi fokus adalah dari pelaku usaha bagaimana mendorong kepedulian pelaku usaha untuk bisa menguatkan sistem keselamatan kebakaran di lingkungannya. ”Pelaku usaha bisa berpartisipasi seperti memberikan CSR di lingkungan dalam bentuk sarana prasarana kebakaran seperti APAR (alat pemadam api ringan) ke masyarakat sekitar. Termasuk misalnya mempunyai fasilitas lain seperti kolam renang ketika kejadian kebakaran dimungkinkan airnya disedot untuk penanganan kebakaran,” paparnya.

Taokhid menuturkan implementasi program MAS JAKA juga akan terintegrasi dengan pemberian rekomendasi proteksi kebakaran ketika ada permohonan izin bangunan. Sedangkan terkait FKK yang sudah terbentuk tinggal mengoptimalkan peran dan fungsinya. Optimalisasi juga pada peran relawan pemadam kebakaran khusus pada kawasan strategis di kawasan Tugu, Malioboro dan Kraton. Kegiatan simulasi secara integratif dengan melibatkan berbagai sektor juga diadakan seperti pada Desember lalu di kawasan sumbu filosofi.

Relawan kebakaran dilibatkan dalam simulasi kebakaran yang diadakan Dinas Damkarmat Kota Yogyakarta. 

Dia menyebut kasus kebakaran di Kota Yogyakarta pada tahun 2023-2024 cenderung menurun. Pada 2023 total ada 98 kejadian kebakaran di dalam kota dan pada 2024 turun menjadi 76 kejadian. Meskipun kasus menurun, kebakaran harus diantisipasi karena Yogya cukup rawan dengan kondisi padat penduduk dan aktivitas masyarakat tinggi.

“Dengan kebijakan strategis MAS JAKA ini harapannya nanti bisa lebih optimal terkait angka (kejadian kebakaran) ada penurunan dan dampak risiko yang ditimbulkan atau kerugian juga bisa lebih menurun,” pungkas Taokhid.(Tri) 

Para petugas pemadam kebakaran Dinas Damkarmat Kota Yogyakarta tengah membersihkan armada pemadam kebakaran.