WALIKOTA JOGJA TERIMA PENGHARGAAN LIVABLE CITY DARI EAROPH
Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti menerima penghargaan Livable City dari Eastern Regional Organisation for Planning and Human Settlements ( EAROPH ). Pengharagaan Livable City ini diserahkan langsung oleh presideni EAROPH Dr. Ir. Hermanto Dardak dan diterima oleh Walikota Yogyakarta Drs. Haryadi Suyuti, di Hotel Borobudur Jl. Lapangan Banteng Selatan No. 1 Jakarta Pusat, Senin, (11/08/14).
Selain Walikota Yogyakarta ada sejumlah Walikota lain seperti Kota Surabaya, Kota Jakarta Utara, Tangerangan Selatan, Makasar, Semarang, Bandung dan Banyuwangi juga menerima penghargaan dengan kategori yang berbeda. Penghargaan diberikan kepada kepala daerah ini bersamaan dengan kongres tahunan ke -24 Earoph sedunia yang diikuti oleh walikota dan bupati se-Asia Pasifik dari tanggal 10-13 Agustus 2014. Indonesia tahun 2014 ini sebagai tuan rumah.
Presiden EAROPH mengatakan Penghargaan ini diberikan kepada para walikota sebagai bentuk penghargaan kepada pemimpin yang telah melaksanakan pembangunan kota yang tangguh dan cerdas serta memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Usai menerima penghargaan masing-masing kepala daerah diberi kesempatan untuk memberikan paparannya tentang daerahnya.
Walikota Yogyakarta mengatakan Kota Layak Huni sejatinya tidak sekedar mewujud dalam ketersediaan sarana prasarana maupun fasilitas bagi masyarakat. Menurutnya, ukuran nyata dampak tingkat kelayakan huni adalah usia harapan hidup masyarakatnya dengan kondisi kesehatan dan pendidikan yang memadahi. Di depan para peserta EAROPH yang berasal dari dalam dan luar negeri ini Walikota Haryadi Suyuti menjelaskan bahwa usia harapan hidup warga kota Yogyakarta mencapai 73,5 tahun dan merupakan rerata tertinggi tingkat nasional.
Haryadi menambahkan penelitian untuk mengukur tingkat kenyamanan tinggal di kota berdasarkan pendapat dari warga Yogyakarta, bukan dari pemerintah. “Warga yang mengatakan bahwa mereka senang hidup di Yogyakarta. Bukan kata pemerintah kota Yogyakarta,” kata Walikota. Untuk menciptakan kota yang layak huni menurut Walikota kuncinya adalah didahuli dengan membangun nilai. Sebagai contoh adalah bagaimana membangun nilai kepada masyarakat untuk menaruh sampah bukan membuang sampah dan memperlakukan sampah dengan baik. Membangun nilai inilah yang dianggap Walikota sebagai hal yang sulit dan perlu digalakkan.
Walikota mengajak semua elemen masyarakat Yogyakarta untuk terus menciptakan kota Yogyakarta sebagai kota yang layak untuk dihuni baik bagi masyarakat Yogyakarta sendiri maupun warga masyarakat dari luar kota Yogyakarta. Walikota juga berterima kasih kepada warga masyarakat kota Yogyakarta yang telah menciptakan suasana yang aman dan nyaman sehingga terciptalah kota layak huni.
Ada beberapa kriteria penilaian untuk sebuah kota menjadi kota layak huni diantanya kualitas penataan ruang, jumlah ruang terbuka, kualitas angkutan umum, perlindungan bangunan sejarah, kebersihan, pencemaran, kondisi jalan, fasilitas pejalan kaki, kesehatan, pendidikan, air bersih, jaringan telekomunikasi, pelayanan publik, hubungan antar penduduk, listrik dan fasilitas rekreasi.
Sementara itu, Ketua Umum Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia (IAP), Bernardus R. Djonoputro berharap Kongres Earoph ke-24 ini menghasilkan gagasan-gagasan segar , baik tingkat konseptual maupun praktis, mengenai pembenahan kota yang berbasis teknologi dan berketahanan. Kongres Earoph ke-24 yang bertemakan Toward Resilient and Smart Cities: Innovation, Planning, and Determination in Managing Major Cities of the World, diharapkan bisa menjadi media bertukar pengalaman antar-pelaku pembangunan, agar nantinya timbul ide-ide baru dalam mengelola perkotaan di masa depan.
EAROPH adalah organisasi yang didirikan pada Kongres pertama di New Delhi, India, pada tahun 1956. EAROPH didirikan pada saat negara-negara berkembang dunia ketiga mulai menyadari pentingnya identitas sosial budaya dan tradisional nilai-nilai negara. (@mix)