KPA KOTA KAMPANYE PENGGUNAAN KONDOM MELALUI BECAK

Tulisan  ‘STOP HIV / AIDS’  dan sebuah gambar  karikatur berwujud  kondom   bertuliskan ‘Jangan Lupakan Aku,  KPA 0274 554407 terpampang jelas di slebor 60 becak wisata yang beroperasi di Kota Yogyakarta.  Lukisan  dan tulisan ini merupakan bentuk kampanye dan sosialisasi penggunaan kondom  sebagai salah bentuk kepedulian   untuk mencegah perilaku beresiko  terhadap bahaya penyebaran  HIV/AIDS kepada masyarakat  yang disampaikan oleh Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kota Yogyakarta.

Kampanye kondom melalui lukisan pada slebor becak ini diluncurkan di Taman Air Mancur Balaikota Yogyakarta oleh Sekretaris Daerah (Sekda ) Kota Yogyakarta, Dra. Rr. Titik Sulastri didampingi oleh Sekretaris  KPA Kota Yogyakarta  Drs. FX. Kaswanto dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, dr Fita Yulia ,M.Kes dan Perwakilan LSM Vesta.

Sekretaris  KPA Kota Yogyakarta  Kaswanto mengatakan  angka penyebaran  HIV/AIDS di  Yogyakarta dari tahun ke tahun semakin meningkat.  KPA Kota Yogyakarta mencatat  telah terjadi peningkatan  jumlah pengidap HIV/ AIDS dari 677 orang pada akhir tahun 2013 menjadi 714 orang pada triwulan I tahun 2014.  Selain itu, dalam beberapa tahun tyerakhir ini menurut Kaswanto  ada kecendrungan  peningkatan jumlah  pengidap dari kalangan ibu rumah tangga dan bayi.  Sedangkan, Kementerian Kesehatan RI  mencatat hingga Maret 2014 jumlah penderita mencapai 6.626 penderita, sejak kasus ini ditemukan pertama kali  bulan Januari 1987.  Tingkat penyebarannya mencapai 72 persen dan tersebar di 368 wilayah dari 497 kabupaten / kota di Indonesia.

Berdasarkan  data tersebut  maka KPA Kota Yogyakarta merasa prihatin dan  berupaya untuk melakukan kampanye  penanggulang penyebaran HIV/AIDS  kepada masyarakat  melalui berbagai cara. Salah satunya melalui lukisan di slebor becak wisata. “ Kita pilih becak karena becak merupakan moda transportasi umum yang sering digunakan masyarakat. Becak Jogja juga memiliki ruang yang cukup besar di slebornya, jadi bisa dilukis dan bisa ditulisi himbauan,” ujar Kaswanto.

Sementara itu, Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti dalam sambutan yang dibacakan Sekda Dra. Titik Sulastri mengatakan bahwa cara terbaik  menghindari  virus HIV dan penyakit AIDS adalah menerapkan pola hidup sehat, termasuk  dalam perilaku seks serta setia dengan pasangan  seperti yang ditanamkan  melalui nilai dan norma dalam masyarakat maupun ajaran agama.

Walikota menambahkan sebagian besar  kasus HIV/AIDS berasal dari faktor resiko heteroseksual. Kota Yogyakarta, faktor resiko ini  menyumbang  41,2 persen  penyebab penularan HIV/AIDS. Sementara di Indonesia prosentasinya mencapai angka 55,6 persen.  Menurut Walikota  penggunaan kondom sebagai salah satu alat kontrasepsi  merupakan salah satu cara yang dapat mengurangi penularan virus HIV/AIDS melalui hubungan heteroseksual. Meskipun demikian penggunaan kondom belum populer di kalangan masyarakat terutama ODHA maupun pelaku seks beresiko.

Walikota  menyambut baik  kampanye penggunaan kondom  melalui media becak yang dilakukan oleh KPA Kota Yogyakarta. Karena menurutnya, becak  merupakan moda transportasi  yang dikenal dekat dengan masyarakat dan memiliki jangkauan yang luas , termasuk  ke tempat wisata  yang menjadi salah satu kawasan  yang sangat mungkin terjadi kegiatan seksual beresiko.

Walikota berharap kampanye ini memberikan dampak positif dengan terjadi  peningkatan  kesadaran  masyarakat  terutama  ODHA dan pelaku seksual beresiko untuk mengurangi kemungkinan penularan dan  penyebaran penyakit melalui penggunaan kondom. (@mix)