Sebanyak 40 kader cinta satwa tingkat SD se-Kota Yogya  mengikuti pendidikan lingkungan hidup  yang dilaksanakan kerjasama Pemkot Yogya dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogya. Mereka dilepas oleh Walikota Yogya yang diwakili Staf Ahli Walikota Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Yulia Rustiyaningsih SIP MPA, Rabu (27/8) di Halaman Kantor Dinas Pendidikan Kota Yogya.

Kepala BKSDA Yogya, Ammy Nurwati mengatakan kegiatan ini dilaksanakan di luar ruangan yaitu di Kawasan UGM, Gembiraloka dan PASTHY  guna memberikan kesempatan kepada anak didik untuk mendapatkan kesadaran, pengetahuan, keahlian dan komitmen untuk melakukan konservasi sumber daya alam. Selain itu,  untuk membentuk pola perilaku anak yang ramah terhadap sumber daya alam, mengembangkan etika konservasi dan meningkatkan kualitas sumber daya alam.

“Pada bulan Agustus ini Balai KSDA Yogya melaksanakan program rutin tahunan berupa kegiatan pendidikan lingkungan yang diikuti siswa SD. Kali ini kami mengajak anak-anak kader cinta satwa dan puspa untuk terlibat di dalamnya,” katanya.

Sementara itu Walikota Yogya menambahkan  keanekaragaman hayati dimana didalamnya terdapat beragam satwa adalah modal dasar bagi kehidupan baik untuk masa kini maupun akan datang. Meningkatkan kesadaran bahwa keaneragaman hayati di perkotaan yang sudah semakin terancam harus dimulai sejak dini, sebab tidak sedikit yang punah, sehingga perlu upaya penyelamatan yang serius.

Indonesia merupakan salah negara yang memiliki keanekaragaman hayati paling tinggi. Di Indonesia terdapat banyak tumbuhan dan hewan yang langka, begitu juga dengan tumbuhan serta hewan endemik Indonesia. “Dan di Kota Yogya sendiri juga mempunyai kekayaan flora dan fauna khas yaitu, Kelapa Gading dan Burung Tekukur.Ini merupakan tanggung jawab kita bersama untuk menjaga kelestariannya,” kata Walikota.

Pemerintah Kota Yogyakarta tidak henti-hentinya mendorong semua pihak untuk meningkatkan komitmen dan kepedulian dalam membangun kemitraan untuk perlindungan serta penyelamatan pelestarian lingkungan dan satwa sehingga terhindar dari kepunahan. (TS)