WAKIL WALIKOTA AJAK GENERASI MUDA CINTA TANAH AIRNYA
Wakil Walikta Yogyakarta Imam Priyono DP. mengajak generasi muda untuk lebih mencintai Tanah Air Indonesia dimulai dengan hal yang kecil yakni mencintai diri sendiri. “Mulailah dengan mencintai Tana Air dengan mencintai diri kalian sendiri terlebih dahulu,” ujar Imam Priyono, pada acara Pemantapan Cinta Tanah Air bagi siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) se-kota Yogyakarta, di Ruang Utama Atas (RUA) Balaikota Yogyakarta, Senin,(08/09).
Imam mengatakan dengan belajar mencintai diri sendiri anak akan mengerti bagaimana juga mencintai orang lain dan mencintai lingkup yang lebih besar yakni bangsa dan negaranya. Rasa cinta tanah air menurut Imam harus dibangun sejak dini “ Cinta tanah air itu, tidak seketika terbentuk. Dia harus dilatih dan dibentuk sejak dini. Cinta tanah air itu juga bisa dimulai dengan mencintai keluarga, orangtua, guru, teman dan lingkungan. Anak yang baik itu, mengerti betul tentang tata kehidupan sosial. Dan itu harus dilatih sejak dini.,” tambah Imam.
Wakil Walikota menambahkan nara sumber yang akan memberikan materi kepada siwa SMP ini berasal dari luar Yogyakarta (Flores). Hal ini akan memberikan pemahaman kepada para siswa bahwa ternyata ada orang luar Yogyakarta mengajar tentang cinta tanah air di Yogyakarta. Ini menunjukkan bahwa Negara kesatuan Republik Indonesia ini satu dan tetap harus dipertahankan. “Karena mereka adalah generasi bangsa yang meyakini bahwa NKRI itu tidak boleh terpecah belah dengan cara apapun. Ini (NKRI) tetap harus ada,” lanjut Imam.
Diakatakan, kalau generasi muda berperilaku baik di keluarga, masyarakat otomatis mempengaruhi negerinya menjadi baik. Dan kalau negerinya menjadi baik, menurut Imam, mereka juga akan tumbuh menjadi pemimpin yang baik pula sampai ke seluruh penjuru negeri.
Sementara itu, Kepala Kantor Kesatuan Bangsa (Kesbang) Kota Yogyakarta, Drs. Sukamto melaporkan kegiatan Pemantapan Cinta Tanah Air bagi siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) se-kota Yogyakarta ini diikuti oleh 90 siswa dan siswi SMP sederajat se-kota Yogyakarta dan 1 guru pendamping. Nara sumber yang dihadirkan adalah Hartanto, perwakilan akademisi dan Bung Sila, tokoh masyarakat Indonesia Cinta Pancasila. (@mix)